Samsung Buang Sensor Sendiri? Galaxy S26 Ultra Pakai Kamera Sony!

Reporter: Arul |

Editor: Arul |

Senin , 14 Jul 2025 - 13:00

Samsung kembali bikin kejutan, dan kali ini bukan cuma soal desain atau chipset. Kabarnya, raksasa teknologi asal Korea Selatan ini siap mencampakkan sensor kamera buatannya sendiri demi beralih ke... Sony!-ist-

Menariknya, meskipun Samsung disebut tetap mempertahankan resolusi 200MP, kualitas hasil fotonya bakal beda jauh. Mengapa?

Karena resolusi bukan segalanya.

Banyak pengguna awam terjebak dalam angka megapiksel, padahal kualitas gambar jauh lebih dipengaruhi oleh ukuran sensor, teknologi pemrosesan gambar, dan algoritma AI.

Jadi meski sama-sama 200MP, sensor Sony berukuran lebih besar kemungkinan akan memberi hasil jepretan yang lebih hidup dan natural dibanding ISOCELL HP2.

Kenapa Samsung Beralih ke Sony?

Pertanyaannya, kenapa Samsung rela menyingkirkan ISOCELL yang selama ini jadi andalan?

Jawabannya bisa jadi sangat strategis.

Teknologi Sony Lebih Matang:
Sony sudah bertahun-tahun menjadi pemimpin di industri sensor kamera, bukan hanya di smartphone, tapi juga kamera mirrorless profesional. Banyak brand flagship seperti Xiaomi 14 Ultra, Vivo X100 Pro, dan bahkan iPhone generasi terbaru mengandalkan sensor Sony.
Persaingan Semakin Ketat:
Di pasar flagship, kamera jadi faktor penentu. Dan dalam beberapa tahun terakhir, Samsung mulai dikritik karena foto malam hari-nya yang kurang natural, atau efek "over sharpening" di ISOCELL. Mengadopsi sensor Sony bisa jadi cara Samsung untuk naik level dalam kualitas foto.
Persiapan untuk Snapdragon 8 Elite 2:
Rumor juga menyebutkan bahwa Sony sedang mengembangkan sensor 200MP yang dioptimalkan untuk chipset Snapdragon 8 Elite 2. Kebetulan? Tidak juga. Galaxy S26 Ultra hampir pasti akan jadi salah satu ponsel pertama yang memakai SoC ini.

Langkah Samsung: Terlambat atau Cerdas?

Kalau kamu mengikuti tren, kamu pasti tahu bahwa Xiaomi 14 Ultra dan Vivo X100 Pro+ sudah memakai sensor Sony tipe 1 inci, seperti IMX989 dan IMX903, yang terkenal mampu menghasilkan foto ala kamera DSLR dalam genggaman tangan.

Sementara itu, Samsung tampaknya mulai sadar bahwa menjaga gengsi dengan memaksakan ISOCELL justru bisa jadi bumerang. Ini adalah pengakuan tak langsung bahwa teknologi Sony untuk saat ini memang lebih unggul.

BACA JUGA:Demarai Gray Gaspol Latihan

Dan kalau kita boleh jujur, ini bukan aib. Apple pun tak membuat sensor kameranya sendiri. Bahkan banyak brand besar saling berbagi teknologi untuk hasil terbaik.

Apakah Ini Akhir dari ISOCELL?

samsung buang sensor sendiri? galaxy s26 ultra pakai kamera sony!                            rel, jakarta - samsung kembali bikin kejutan, dan kali ini bukan cuma soal desain atau chipset.
kabarnya, raksasa teknologi asal korea selatan ini siap mencampakkan sensor kamera buatannya sendiri demi beralih ke... sony!
ya, kamu tidak salah baca.
setelah tiga generasi setia memakai sensor isocell buatan sendiri di lini ultra-nya—termasuk galaxy s23 ultra, s24 ultra, dan s25 ultra—samsung dikabarkan akan menggunakan sensor sony di galaxy s26 ultra.
baca juga:berebut beasiswa pgn 2025! 500 anak muda siap tarung di puncaknya 19 juli
keputusan yang bisa dibilang mengejutkan, bahkan kontroversial, mengingat samsung selama ini bangga mengembangkan teknologi kameranya sendiri.
tapi kenapa samsung mengambil langkah besar ini? mari kita ulas lebih dalam!

sensor baru, babak baru?
informasi ini pertama kali dibocorkan oleh leaker kenamaan asal china, focaldigital, di platform weibo.
baca juga:ponsel rp jutaan rasa flagship? cuma infinix hot 60i 5g yang punya fitur ini
ia menyebut bahwa samsung tengah menguji coba sensor sony berukuran sekitar 1/1.1 inci, menggantikan isocell hp2 berukuran 1/1.3 inci yang saat ini digunakan di galaxy s25 ultra.
sekilas, angka itu mungkin terdengar biasa. tapi dalam dunia fotografi, ukuran sensor adalah segalanya.
sensor yang lebih besar bisa menangkap cahaya lebih banyak, menghasilkan foto yang lebih tajam, minim noise, dan punya performa malam yang jauh lebih baik.
bayangkan kamu memotret konser malam hari—kamera dengan sensor lebih besar akan membuat detail wajah penyanyi dan warna lampu panggung tetap terlihat jelas tanpa blur.
baca juga:5 hp murah spek sultan juli 2025 – ada yang ram 12gb cuma rp2 jutaan!

tetap 200mp, tapi jangan tertipu
menariknya, meskipun samsung disebut tetap mempertahankan resolusi 200mp, kualitas hasil fotonya bakal beda jauh. mengapa?
karena resolusi bukan segalanya.
banyak pengguna awam terjebak dalam angka megapiksel, padahal kualitas gambar jauh lebih dipengaruhi oleh ukuran sensor, teknologi pemrosesan gambar, dan algoritma ai.
baca juga:dinkominfo muba pastikan transparansi informasi desa
jadi meski sama-sama 200mp, sensor sony berukuran lebih besar kemungkinan akan memberi hasil jepretan yang lebih hidup dan natural dibanding isocell hp2.

kenapa samsung beralih ke sony?
pertanyaannya, kenapa samsung rela menyingkirkan isocell yang selama ini jadi andalan?
jawabannya bisa jadi sangat strategis.
baca juga:gambo muba curi perhatian di puncak hut dekranas ke-45 balikpapan

teknologi sony lebih matang: sony sudah bertahun-tahun menjadi pemimpin di industri sensor kamera, bukan hanya di smartphone, tapi juga kamera mirrorless profesional. banyak brand flagship seperti xiaomi 14 ultra, vivo x100 pro, dan bahkan iphone generasi terbaru mengandalkan sensor sony.

persaingan semakin ketat: di pasar flagship, kamera jadi faktor penentu. dan dalam beberapa tahun terakhir, samsung mulai dikritik karena foto malam hari-nya yang kurang natural, atau efek "over sharpening" di isocell. mengadopsi sensor sony bisa jadi cara samsung untuk naik level dalam kualitas foto.

persiapan untuk snapdragon 8 elite 2: rumor juga menyebutkan bahwa sony sedang mengembangkan sensor 200mp yang dioptimalkan untuk chipset snapdragon 8 elite 2. kebetulan? tidak juga. galaxy s26 ultra hampir pasti akan jadi salah satu ponsel pertama yang memakai soc ini.

langkah samsung: terlambat atau cerdas?
kalau kamu mengikuti tren, kamu pasti tahu bahwa xiaomi 14 ultra dan vivo x100 pro+ sudah memakai sensor sony tipe 1 inci, seperti imx989 dan imx903, yang terkenal mampu menghasilkan foto ala kamera dslr dalam genggaman tangan.
sementara itu, samsung tampaknya mulai sadar bahwa menjaga gengsi dengan memaksakan isocell justru bisa jadi bumerang. ini adalah pengakuan tak langsung bahwa teknologi sony untuk saat ini memang lebih unggul.
baca juga:demarai gray gaspol latihan
dan kalau kita boleh jujur, ini bukan aib. apple pun tak membuat sensor kameranya sendiri. bahkan banyak brand besar saling berbagi teknologi untuk hasil terbaik.

apakah ini akhir dari isocell?
belum tentu.
samsung mungkin hanya mengambil jeda sementara untuk mengembangkan generasi baru isocell yang bisa menyaingi performa sony. atau bisa jadi isocell akan difokuskan ke lini mid-range seperti galaxy a series, sementara lini ultra memakai yang terbaik dari yang terbaik, tanpa kompromi—termasuk sensor buatan pesaing.
baca juga:city gagal dapatkan gibbs-white
langkah ini juga bisa membuka peluang kerja sama teknologi antara samsung dan sony, yang bisa saja menciptakan sensor hibrida dengan keunggulan keduanya.

apa yang bisa kita harapkan di galaxy s26 ultra?
berdasarkan bocoran sejauh ini, berikut adalah beberapa prediksi untuk galaxy s26 ultra:

sensor utama 200mp buatan sony, ukuran 1/1.1 inci

snapdragon 8 elite 2, generasi terbaru dari qualcomm

peningkatan besar pada night photography dan ai image processing

kemungkinan hadirnya fitur variable aperture atau bukaan lensa yang bisa berubah otomatis

desain yang lebih tipis, tetapi tetap dengan housing kamera besar

baca juga:3.258 kopdes merah putih sudah berbadan hukum
dan yang pasti: performa kamera galaxy s26 ultra bisa menjadi yang terbaik dalam sejarah samsung, mengingat kombinasi sensor sony dan chipset snapdragon yang optimal.

penutup: keputusan yang menarik tapi masuk akal
samsung membuang sensor buatan sendiri mungkin terdengar seperti langkah mundur, tapi bisa jadi ini adalah lompatan besar untuk kualitas fotografi mobile-nya. ini membuktikan bahwa samsung kini lebih fokus pada hasil akhir dan pengalaman pengguna, daripada sekadar pamer teknologi buatan sendiri.
akan menarik melihat bagaimana reaksi pasar terhadap keputusan ini. apakah pengguna fanatik samsung akan kecewa? atau justru semakin antusias menyambut peningkatan kualitas kamera yang signifikan?
baca juga:cari hp oppo 2025? ini daftarnya, mulai yang murah sampai flagship!
satu hal yang pasti: galaxy s26 ultra akan menjadi salah satu flagship paling dinantikan di awal 2026, dan bisa jadi mengubah arah kompetisi kamera ponsel flagship ke level yang lebih tinggi lagi.

kalau kamu penggemar fotografi mobile, galaxy s26 ultra layak masuk wishlist kamu. tapi kalau kamu masih bertanya-tanya apakah samsung akan mengonfirmasi rumor ini—ya, kita harus menunggu sampai awal 2026. dan selama itu pula, rumor seperti ini akan terus bikin penasaran. **