Cuma Rp 25 Ribu, Bisa Bantu Belasan Juta Belanja Sekolah Puluhan Anak Tak Mampu di Madura!

Cuma Rp 25 Ribu, Bisa Bantu Belasan Juta Belanja Sekolah Puluhan Anak Tak Mampu di Madura!-ist/net-

Rel, Bacakoran.co – Ungkapan “Kecil bagi kita, besar bagi mereka” terasa sangat hidup dalam kisah inspiratif dari Madura ini. 

Bermodal donasi sukarela sebesar Rp 25 ribu per orang, Gerakan Rp 25 Ribu (G25 Indonesia) berhasil membelanjakan kebutuhan sekolah senilai Rp 19 juta untuk 89 siswa tidak mampu di Kabupaten Bangkalan dan Pamekasan.

Gerakan ini membuktikan bahwa niat tulus dan solidaritas kecil dari masyarakat bisa menjadi solusi konkret bagi keluarga-keluarga miskin dalam menghadapi beratnya biaya perlengkapan sekolah, terutama menjelang tahun ajaran baru.

Bulan Pendidikan: Wujud Nyata Kepedulian Sosial

Setiap bulan Juni hingga Agustus, G25 Indonesia menetapkan agenda tahunan yang dinamakan “Bulan Pendidikan”. Dalam momen ini, para relawan mendampingi siswa dari keluarga tidak mampu untuk langsung berbelanja keperluan sekolah—seragam, buku, tas, sepatu, kaos kaki, hingga alat tulis.

“Kami ajak keluarga siswa langsung ke toko atau pasar agar mereka bisa memilih barang sesuai kebutuhan. Apalagi untuk anak yatim, kami ingin mereka juga merasa dihargai dan diperhatikan,” ujar Dasuki Rahmat, Ketua G25 Madura, Minggu (13/7/2025).

Berbeda dengan program bantuan kebanyakan, G25 Indonesia tidak memberikan uang tunai, melainkan bentuk barang sesuai daftar yang disusun sebelumnya berdasarkan survei lapangan oleh para relawan.

BACA JUGA:Laptop i7 Harga 9 Jutaan? Ini 4 Pilihan Terbaik untuk Gamer & Kreator!

BACA JUGA:Vivo Y19s GT 5G Resmi Meluncur! HP 5G Kencang Mulai Rp1,9 Jutaan

Swadaya Murni, Tanpa Embel-embel Politik atau Pemerintah

Didirikan pada tahun 2019, G25 Indonesia lahir dari kekecewaan terhadap lambannya respon pemerintah terhadap kaum minoritas secara finansial. Hingga kini, gerakan ini tetap berdiri tegak di atas swadaya murni masyarakat, tanpa intervensi lembaga atau politik mana pun.

“Kami bantu hanya mereka yang benar-benar layak. Survei ketat dilakukan karena anggaran terbatas. Jadi prioritas untuk anak-anak dari keluarga sangat miskin,” jelas Dasuki.

SPP Gratis Tak Cukup, Kebutuhan Nyata Masih Berat

Menurut Dasuki, meskipun pemerintah menggratiskan SPP dan biaya masuk sekolah, masih banyak orang tua yang kesulitan untuk membeli perlengkapan sekolah anaknya. Oleh karena itu, Rp 25 ribu dari tangan masyarakat bisa jadi senjata untuk melawan putus sekolah akibat kemiskinan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan