Aksi Begal Bersenjata Gegerkan OKU Timur

REL, OKU Timur - Aksi kriminal jalanan kembali meneror warga Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur.

Kali ini, seorang pria bernama Supriyanto (40), warga Desa Karang Endah, Kecamatan Semendawai Suku III, menjadi korban keganasan kawanan begal bersenjata api. 

Insiden ini terjadi pada Senin dini hari, 14 Juli 2025, di sekitar kawasan Masjid Tanjung Rejo BK 1, Kecamatan Buay Madang. 

Korban yang saat itu tengah melintas dari arah Belitang menuju Martapura, dalam perjalanan untuk menghadiri acara 7 harian wafatnya sang istri, tiba-tiba dihadang oleh kawanan pelaku yang berjumlah empat orang. 

BACA JUGA:Empat Lawang Siap Unjuk Gigi! Tuan Rumah PEDA KTNA Sumsel 2025 Digelar di Pulau Mas

Tanpa banyak basa-basi, para pelaku yang disebut-sebut membawa senjata api langsung mencoba merampas kendaraan korban.

Supriyanto yang berusaha mempertahankan motornya justru menjadi sasaran kebrutalan para pelaku. Salah satu dari mereka melepaskan tembakan dan mengenai tangan kanan korban.

Dalam kondisi terluka, korban tetap berusaha melarikan diri hingga akhirnya mendapatkan pertolongan warga dan dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat. 

Kapolres OKU Timur, AKBP Adik Listiyono SIK MH, membenarkan adanya peristiwa tersebut, meski belum memberikan keterangan lengkap.

BACA JUGA:Bupati Empat Lawang dan BPS Sepakat Perkuat Satu Data Indonesia untuk Pembangunan Lebih Tepat Sasaran

“Silakan konfirmasi ke Kasat Reskrim,” ujarnya singkat saat dikonfirmasi awak media.

Sementara itu, Kapolsek Buay Madang, AKP Sopyan Ardeni SH, mengungkapkan bahwa satu dari empat pelaku telah berhasil ditangkap dan kini tengah dalam proses pemeriksaan. 

"Kami masih memburu tiga pelaku lainnya yang saat ini sudah teridentifikasi namun belum bisa dipublikasikan identitasnya," katanya.

Menurut keterangan sementara dari pelaku yang telah diamankan, kelompok ini beraksi setelah sebelumnya nongkrong sambil bermain judi slot online. Dalam kondisi setengah sadar dan dipengaruhi emosi, mereka kemudian berkeliaran mencari korban secara acak.