Diduga Terjadi Kesalahpahaman Antara Operator

AMBRUK: Proyek jalan layang Bantaian di Desa Panang Jaya, Kabupaten Muara Enim, ambruk disebabkan oleh kesalahpahaman atau miskomunikasi antar-operator. Foto: dok/ist--

Proyek Jalan Layang Bantaian Ambruk

REL, Muaraenim - Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Selatan (BBPJN Sumsel) mengonfirmasi bahwa ambruknya proyek jalan layang Bantaian di Desa Panang Jaya, Kabupaten Muara Enim, disebabkan oleh kesalahpahaman atau miskomunikasi antar-operator.

Menurut Penjabat Pembuat Komitmen (PPK) Pekerjaan Flyover Bantaian Satker BBPJN Sumsel, Surya Perdana, kejadian tragis tersebut bermula ketika hendak melakukan pemasangan balok girder menggunakan crane penyanggah, mirip dengan jalur kereta. 

Namun, saat balok girder diluncurkan, terjadi miskomunikasi antara operator abutment jembatan 1 dan 2. Akibatnya, balok tersebut terangkat tinggi dan crane terguling, menyebabkan balok girder jatuh.

"Balok girder ini terangkat lebih tinggi dan mempengaruhi pada erector launcher tidak seimbang dan terguling ke kanan menimpa kereta yang sedang melintas,” jelas Surya.

BACA JUGA:230 Calon Paskibraka Ikuti Seleksi

BACA JUGA:Sidang Administrasi Ungkap Dugaan Pelanggaran Pemilu

Pihak BBPJN Sumsel segera bertindak dengan mengevakuasi balok girder yang ambruk agar lalu lintas kereta dan jalan dapat kembali normal. 

Menurut Surya, kereta yang terdampak sudah dapat ditarik dan mobil sudah bisa melintas pada pukul 14.40 WIB. Lalu lintas pun kembali dinormalkan menjadi dua arah.

Namun, tragedi ini tidak luput dari korban. Penjabat (Pj) Bupati Muara Enim, Ahmad Rizali, mengonfirmasi bahwa total sembilan orang menjadi korban dalam kejadian tersebut. 

Dua di antaranya adalah pekerja proyek yang meninggal dunia, yaitu Edi Saputra dari Desa Pegayut, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumsel, dan Weston dari Makassar, Sulawesi Selatan.

"Saat ini, korban luka-luka tengah dirawat di RS AR Bunda Prabumulih dan RS Rabain Muara Enim," tambah Rizali. Lima korban luka telah dirujuk ke RS AR Bunda Prabumulih, sementara empat lainnya, termasuk yang meninggal, dibawa ke RS Rabain Muara Enim.

Proyek jalan layang Bantaian di Muara Enim menghadapi tragedi yang menyedihkan akibat kesalahpahaman antar-operator. 

Meskipun upaya evakuasi telah dilakukan dan lalu lintas kembali normal, korban yang terluka dan meninggal menjadi keprihatinan utama dalam kejadian ini. 

Tag
Share