Motorola Edge 70: Tipis 7 mm, Tangguh atau Sekadar Gimmick?
Motorola Edge 70 hadir dengan bodi super tipis 7 mm, menantang klaim “tipis sekaligus tangguh” yang menuai pro-kontra di kalangan netizen.-ISTIMEWA-
REL, Jakarta - Motorola kembali membuat gebrakan di pasar smartphone. Perusahaan asal Amerika itu disebut tengah menyiapkan Motorola Edge 70, sebuah ponsel dengan bodi super tipis yang digadang-gadang hanya sekitar 7 mm.
Kabar ini mencuat setelah leaker populer Evan Blass (@evleaks) membagikan poster promosi di X (Twitter). Poster itu menampilkan slogan mencolok: “Impossibly Thin and Incredibly Tough” atau dalam bahasa Indonesia berarti “Sangat Tipis dan Sangat Kuat”.
Namun, klaim tersebut justru memicu perdebatan. Sebagian penggemar Motorola menyambutnya dengan antusias, melihat potensi desain elegan yang jarang hadir di segmen menengah premium. Di sisi lain, banyak netizen meragukan kesanggupan ponsel tipis untuk tetap tangguh.
Tipis vs Tangguh: Realita atau Hanya Janji?
Sejarah smartphone tipis memang tak selalu berjalan mulus. Desain ramping sering kali identik dengan kelemahan struktural—lebih rentan patah atau bengkok jika terkena tekanan.
“Kalimat promonya agak kontradiktif. Tipis dan tangguh itu kombinasi yang sulit dicapai,” komentar salah seorang pengguna di X.
BACA JUGA:Wabup Arifai Buka Sosialisasi Tim Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Empat Lawang
BACA JUGA:Bupati Joncik Muhammad Lantik 449 PPPK 2024 di Kabupaten Empat Lawang
Meski begitu, Motorola tampaknya percaya diri dengan racikan desain terbaru mereka. Render yang beredar menunjukkan bodinya dibalut kaca di bagian belakang serta rangka aluminium, ditambah varian warna hijau elegan yang menegaskan kesan premium.
Persaingan HP Tipis Kian Memanas
Jika benar hadir dengan ketebalan 7 mm, Motorola Edge 70 akan lebih tipis dibandingkan pendahulunya, Edge 60 yang memiliki ketebalan 7,9 mm. Langkah ini jelas mengukuhkan ambisi Motorola untuk bersaing di kelas menengah premium.
Di segmen ini, persaingan makin ketat. Samsung Galaxy S25 Edge dan iPhone Air sudah lebih dulu menawarkan bodi tipis dengan performa kelas atas. Sementara itu, Transsion Holdings—induk dari merek Tecno, Infinix, dan Itel—juga agresif menghadirkan jajaran HP ultra tipis seperti Tecno Spark Slim, Pova Slim, hingga Itel S25 Ultra.
Bedanya, sebagian besar ponsel Transsion menyasar pasar entry-level dan midrange terjangkau. Motorola Edge 70 justru berusaha masuk ke ruang di antara flagship mahal dan midrange hemat, mencoba memberi desain premium dengan harga yang lebih ramah di kantong.
Angin Segar di Tengah Pasar Ponsel Tebal
BACA JUGA:SAKIP Jadi Motor Percepatan Kesejahteraan Masyarakat
BACA JUGA:PKK Muba Dorong Skrining Kanker Berbasis AI
Dalam beberapa tahun terakhir, tren smartphone justru bergerak ke arah bodi lebih tebal akibat integrasi baterai besar dan modul kamera canggih. Kehadiran Motorola Edge 70 bisa menjadi “angin segar” bagi konsumen yang rindu dengan ponsel tipis namun tetap stylish.