Sang Pemburu Gol Diragukan di Laga Besar

TEPUK: Viktor Gyokeres bertepuk tangan untuk para penggemar Arsenal setelah pertandingan persahabatan pra musim antara Arsenal vs Tottenham Hotspur di Kai Tak Sports Park pada 31 Juli 2025. Foto: Stuart MacFarlane/Arsenal FC via Getty Images--
REL, Inggris – Klub raksasa Inggris, Arsenal, berhasil mengamankan jasa penyerang Swedia, Viktor Gyokeres, dalam transfer senilai £64 juta dari Sporting CP.
Kedatangan Gyokeres diharapkan dapat menjawab kebutuhan tim akan seorang striker nomor 9 tradisional yang selama ini dirindukan, terutama setelah mereka gagal menjuarai Premier League musim lalu.
Namun, di balik rekor 54 gol impresif yang dicetaknya musim lalu, muncul keraguan besar terhadap kemampuannya menghadapi tim-tim papan atas.
Pakar sepak bola, termasuk mantan striker Inggris Gary Lineker, menyoroti statistik yang menunjukkan bahwa kontribusi gol Gyokeres melemah saat berhadapan dengan tim-tim kuat.
BACA JUGA:Son Heung-min Tinggalkan Tottenham Hotspur
Di Liga Portugal musim lalu, dari delapan pertandingan melawan tim-tim papan atas seperti Benfica, Porto, dan Braga, Gyokeres hanya mampu mencetak dua gol.
Statistik ini memunculkan kekhawatiran bahwa ia mungkin adalah "jago kandang" yang sulit berbuat banyak di pertandingan krusial.
Lineker menyebut transfer ini sebagai "perjudian" bagi Arsenal.
Tim asuhan Mikel Arteta sendiri memiliki statistik yang memperkuat kekhawatiran ini; mereka meraih 70% kemenangan melawan tim papan bawah, namun hanya 33% saat menghadapi tim papan atas di musim 2024/25.
Arsenal membeli Gyokeres untuk memecahkan masalah ini, namun performanya di laga-laga besar di Portugal menjadi sebuah alarm.
BACA JUGA:Nkunku Selamat dari ‘Cuci Gudang’ Chelsea
Meskipun statistik ini membuat banyak pihak cemas, Arsenal tetap optimistis. Mikel Arteta dilaporkan telah mulai menyesuaikan gaya bermain timnya untuk memaksimalkan kekuatan Gyokeres.
Ia meminta para pemain untuk lebih cepat mengirim bola ke lini depan demi memanfaatkan pergerakan dan insting mencetak gol sang striker.
Perubahan taktik ini terlihat dalam pertandingan pramusim, bahkan saat Gyokeres tidak berada di lapangan.