vivo V60 Resmi Hadir: Kamera Flagship, Harga Mid-Range atau Gimmick?

Reporter: Arul |

Editor: Arul |

Sabtu , 23 Aug 2025 - 10:30

vivo V60 hadir dengan kamera telephoto ZEISS dan Snapdragon 7 Gen 4. Apakah ini ponsel mid-range sejati atau flagship berkedok murah?-ist-

REL, JAKARTA - Pasar smartphone Indonesia kembali dibuat heboh. Hari ini, vivo resmi memperkenalkan V60, sebuah ponsel yang digadang-gadang membawa “yang pertama” dan “yang terbaik” di kelasnya.

Dengan balutan warna baru Festive Purple yang mencolok, vivo V60 jelas tidak sekadar hadir sebagai ponsel mid-range biasa.

Ia membawa sejumlah fitur yang selama ini hanya bisa ditemukan di ponsel flagship mahal. Dari kamera telephoto profesional ZEISS, chipset anyar Snapdragon 7 Gen 4, hingga baterai jumbo 6500mAh dengan fast charging 90W, semua seakan ingin memberi pesan: “ini ponsel mid-range rasa flagship.”

Namun pertanyaan besar pun muncul: apakah vivo V60 benar-benar ponsel mid-range? Atau hanya flagship yang menyamar dengan label lebih rendah?

Kamera Telephoto ZEISS: Fitur Premium Turun Kelas

Daya tarik terbesar vivo V60 jelas ada pada kameranya. Untuk pertama kalinya dalam sejarah seri V, vivo menyematkan 50MP ZEISS Super Telephoto Camera.

Fitur ini sebelumnya hanya bisa ditemui di seri X vivo atau flagship dari brand lain. Bahkan, kemampuannya cukup ekstrem: zoom optik hingga 10x dan zoom digital hingga 100x.

Bayangkan, dengan ponsel sekelas V60, pengguna bisa memotret panggung konser dari jauh tanpa harus desak-desakan di barisan depan. Secara teori, ini sangat menggiurkan.

Namun, realitanya tidak sesederhana brosur. Zoom 100x sering kali menghasilkan gambar yang tidak lagi tajam, mirip lukisan cat air digital. Jadi, konsumen sebaiknya realistis: jangan berharap hasil zoom 100x setara dengan kamera profesional.

Meski begitu, tidak bisa dipungkiri kalau kehadiran telephoto ZEISS di V60 adalah langkah besar. Setidaknya, konsumen yang ingin menjajal kamera flagship kini punya opsi lebih “murah” dibanding membeli seri X atau flagship brand lain.

Mesin Kencang: Snapdragon 7 Gen 4 yang Tak Lagi “Biasa”

Jika kamera menjadi daya tarik utama, sektor performa juga tak kalah buas. vivo V60 adalah ponsel pertama di Indonesia dengan Snapdragon 7 Gen 4.

Chipset ini disebut mampu meraih skor AnTuTu hingga 1,1 juta poin. Sebagai gambaran, angka tersebut biasanya ditempati oleh ponsel flagship dengan Snapdragon 8 seri awal.

BACA JUGA:90 Penumpang KAI Salah Turun

vivo v60 resmi hadir: kamera flagship, harga mid-range atau gimmick?                            rel, jakarta - pasar smartphone indonesia kembali dibuat heboh. hari ini, vivo resmi memperkenalkan v60, sebuah ponsel yang digadang-gadang membawa “yang pertama” dan “yang terbaik” di kelasnya.
dengan balutan warna baru festive purple yang mencolok, vivo v60 jelas tidak sekadar hadir sebagai ponsel mid-range biasa.
ia membawa sejumlah fitur yang selama ini hanya bisa ditemukan di ponsel flagship mahal. dari kamera telephoto profesional zeiss, chipset anyar snapdragon 7 gen 4, hingga baterai jumbo 6500mah dengan fast charging 90w, semua seakan ingin memberi pesan: “ini ponsel mid-range rasa flagship.”
namun pertanyaan besar pun muncul: apakah vivo v60 benar-benar ponsel mid-range? atau hanya flagship yang menyamar dengan label lebih rendah?

kamera telephoto zeiss: fitur premium turun kelas
daya tarik terbesar vivo v60 jelas ada pada kameranya. untuk pertama kalinya dalam sejarah seri v, vivo menyematkan 50mp zeiss super telephoto camera.
fitur ini sebelumnya hanya bisa ditemui di seri x vivo atau flagship dari brand lain. bahkan, kemampuannya cukup ekstrem: zoom optik hingga 10x dan zoom digital hingga 100x.
baca juga:jonathan ngaku dibujuk florian wirtz
baca juga:rio ferdinand tolak dibanding-bandingkan
bayangkan, dengan ponsel sekelas v60, pengguna bisa memotret panggung konser dari jauh tanpa harus desak-desakan di barisan depan. secara teori, ini sangat menggiurkan.
namun, realitanya tidak sesederhana brosur. zoom 100x sering kali menghasilkan gambar yang tidak lagi tajam, mirip lukisan cat air digital. jadi, konsumen sebaiknya realistis: jangan berharap hasil zoom 100x setara dengan kamera profesional.
meski begitu, tidak bisa dipungkiri kalau kehadiran telephoto zeiss di v60 adalah langkah besar. setidaknya, konsumen yang ingin menjajal kamera flagship kini punya opsi lebih “murah” dibanding membeli seri x atau flagship brand lain.

mesin kencang: snapdragon 7 gen 4 yang tak lagi “biasa”
jika kamera menjadi daya tarik utama, sektor performa juga tak kalah buas. vivo v60 adalah ponsel pertama di indonesia dengan snapdragon 7 gen 4.
chipset ini disebut mampu meraih skor antutu hingga 1,1 juta poin. sebagai gambaran, angka tersebut biasanya ditempati oleh ponsel flagship dengan snapdragon 8 seri awal.
baca juga:90 penumpang kai salah turun
baca juga:persiapkan kedatangan kepala bkn
artinya, untuk gaming, editing video, hingga multitasking berat, vivo v60 siap meladeni tanpa banyak kompromi.
tak hanya itu, kapasitas baterai 6500mah memberi daya tahan ekstra panjang. ditambah dukungan 90w flashcharge, mengisi baterai pun tidak lagi butuh waktu lama.
dengan kombinasi ini, vivo v60 bukan sekadar ponsel mid-range yang hemat baterai, tapi juga tangguh di performa dan cepat di pengisian daya.

strategi label: mid-range atau flagship terselubung?
meski spesifikasinya garang, vivo tetap melabeli v60 sebagai ponsel kelas menengah.
strategi ini menimbulkan spekulasi. apakah vivo sengaja menggunakan label mid-range untuk membuat harga terasa lebih masuk akal? atau justru ini cara untuk memikat konsumen agar merasa “mendapat lebih banyak dengan harga lebih murah”?
jika harga resmi nantinya berada di kisaran rp5–7 juta, label mid-range masih bisa diterima. namun, jika harga menembus rp8–9 juta, konsumen jelas akan mempertanyakan: masih pantaskah disebut ponsel mid-range?

fitur tambahan: antara inovasi dan gimmick
baca juga:pemprov sumsel salurkan bantuan mandiri pangan
baca juga:optimistis empat lawang sukses jadi tuan rumah peda ktna sumsel
selain kamera dan performa, vivo juga menyematkan sejumlah fitur tambahan. salah satunya adalah ai four-season portrait. fitur ini diklaim mampu menyesuaikan tone foto dengan nuansa musim berbeda: semi, panas, gugur, atau dingin.
sekilas terdengar menarik, tapi banyak konsumen menilai ini lebih mirip gimmick ketimbang kebutuhan nyata.
yang lebih penting justru janji vivo untuk memberikan update software hingga 6 tahun. ini kabar baik, karena biasanya ponsel mid-range cepat ditinggalkan dari sisi pembaruan sistem. dengan janji ini, pengguna bisa merasa lebih aman dalam jangka panjang.

perspektif vivo: ponsel untuk penikmat festival musik
menurut fendy tanjaya, product manager vivo indonesia, v60 didesain dengan sangat spesifik.
“kami memahami bahwa festival musik bukan hanya tentang menikmati penampilan musisi, tetapi juga tentang menangkap momen-momen berharga. untuk itu, kami menghadirkan vivo v60 sebagai jawaban atas kebutuhan tersebut,” jelas fendy.
artinya, vivo menargetkan v60 bukan hanya untuk gamer atau pengguna kasual, tapi juga untuk anak muda yang ingin mengabadikan pengalaman konser dengan kualitas lebih baik.

harga masih misterius: senjata marketing yang efektif
menariknya, vivo belum mengungkap harga resmi v60. strategi ini jelas efektif membangun rasa penasaran dan antusiasme publik.
baca juga:bnnk empat lawang ditunjuk jadi koordinator p4gn lahat
baca juga:tiga sd di kawasan transmigrasi muba di rehabilitasi
pasar kini menunggu tanggal 28 agustus 2025, saat harga resminya diumumkan. di situlah semua spekulasi akan terjawab: apakah v60 benar-benar ponsel mid-range yang menggebrak, atau sekadar flagship dengan harga yang lebih ramah?

konsumen perlu kritis
bagi calon pembeli, satu hal yang perlu diingat: jangan terburu-buru terbawa euforia spesifikasi.
fitur seperti zoom 100x atau ai four-season portrait mungkin terdengar keren, tapi pengalaman nyata bisa berbeda. fokuslah pada kebutuhan utama: apakah kamera telephoto benar-benar akan dipakai? apakah performa gaming sebanding dengan harga?
dengan rentetan fitur ini, jika harga vivo v60 nanti mendekati rp9 juta, ia bisa kehilangan daya tarik sebagai mid-range. namun, jika berada di bawah rp7 juta, ia berpotensi menjadi pembunuh flagship sejati.

kesimpulan: flagship killer atau gimmick?
di atas kertas, vivo v60 adalah ponsel mid-range paling ambisius yang pernah dibuat vivo. kamera telephoto zeiss, snapdragon 7 gen 4, baterai jumbo, hingga desain warna baru membuatnya sangat menggoda.
namun, keberhasilan v60 tidak ditentukan oleh spesifikasi semata. harga resmi akan menjadi faktor kunci apakah ia diterima sebagai flagship killer atau ditolak sebagai flagship “pura-pura.”
baca juga:istri wabup kyai rohman dimakamkan dengan suasana haru
baca juga:polda sumsel ringkus pelaku penusukan brutal di palembang
pada akhirnya, konsumenlah yang akan memutuskan. apakah vivo v60 benar-benar inovasi besar, atau hanya sekadar strategi marketing cerdas yang membungkus flagship dengan label mid-range?
kita tunggu jawabannya pada 28 agustus 2025.**