Muba Dapat Pendampingan BBPOM RI

REL, Sekayu - Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) menjadi satu-satunya kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan yang mendapat pendampingan langsung dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) RI dalam rangka verifikasi awal penilaian Kabupaten Pangan Aman.

Kegiatan pendampingan penilaian mandiri pengawasan post market PIRT kabupaten sebagai data dukung penilaian kabupaten pangan aman itu digelar belum lama ini. Tim BBPOM RI yang hadir terdiri dari Dina Mariana, S.Si., Apt., M.P., Fitrianna Cahyaningrum, M.Gizi, dan Patria Ardhi Nugraha, S.Farm., Apt., bersama satu orang perwakilan dari BBPOM Palembang.

Mereka melakukan verifikasi dokumen yang telah diinput dan disiapkan, sekaligus memberikan masukan dan kesempatan perbaikan agar dokumen lebih baik.

BACA JUGA:Sedang Asyik Nyabu, Sepasang Kekasih di OI Ditangkap

Dari hasil verifikasi awal, Ketua Tim BBPOM RI menyampaikan bahwa administrasi sudah sangat baik meski masih ada beberapa data yang belum dilaporkan pada aplikasi Smartpom.

“Nilai yang diperoleh sementara pada verifikasi awal adalah 85 dari standar minimal 70 pada Form C. Kami optimis nilainya bisa lebih tinggi setelah dokumen perbaikan dipenuhi,” jelas Ketua Tim BBPOM RI.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin, dr. H. Azmi Dariusmansyah, MARS, menyampaikan apresiasi atas pendampingan tersebut.

“Kami mengucapkan terima kasih karena Muba menjadi satu-satunya perwakilan Provinsi Sumsel yang mendapat pendampingan langsung dari BBPOM RI. Semoga langkah ini menjadi semangat bagi Kabupaten Muba untuk terus bergerak mewujudkan kabupaten pangan aman,” ujarnya.

BACA JUGA:Modus Anak Sakit, Peminta Sumbangan Liar Ditangkap Polisi

Pendampingan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas petugas daerah dalam melakukan pengawasan pangan olahan, khususnya produk rumah tangga (PIRT), sehingga masyarakat semakin terlindungi dari pangan yang tidak aman.

Dengan sinergi pemerintah daerah dan BBPOM, target terciptanya kabupaten/kota pangan aman dapat lebih cepat terwujud demi kesehatan masyarakat. (*)