Produksi Padi Sumsel Naik, Indeks Pertanaman Masih Perlu Digenjot

Kepala Dinas PTPH Sumsel, Bambang Pramono saat diwawancarai langsung usai acara Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional X di Jakabaring, Sabtu (13/9/2025). Foto : ist--

REL, Palembang - Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menyebut peningkatan indeks pertanaman (IP) menjadi tantangan utama dalam mendorong produktivitas pertanian, khususnya komoditas padi.

Meski produksi padi di Sumsel mengalami peningkatan, namun rendahnya indeks pertanaman dinilai masih menghambat potensi maksimal sektor pertanian wilayah itu.

Kepala Dinas PTPH Sumsel, Bambang Pramono, mengatakan IP di wilayahnya saat ini masih berada di angka 1,1. Padahal, peningkatan IP menjadi 1,5 diyakini mampu mendongkrak produksi gabah hingga mencapai 5 juta ton.

“Kalau tanam dua kali bisa diterapkan di 50 persen dari lahan sawah yang ada, maka target produksi padi Sumsel bisa jauh lebih tinggi dari sekarang,” ujar Bambang saat acara Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional X di Jakabaring, Sabtu (13/9/2025).

BACA JUGA:PDIP Empat Lawang Tunjuk Sulaila Sebagai Gantikan Saukani

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi GKG Sumsel dari Januari hingga Oktober 2025 telah mencapai 3,3 juta ton, naik lebih dari 22 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya 2,7 juta ton.

Ia menuturkan jika keberhasilan ini merupakan hasil dari konsistensi pemerintah dalam memberikan bantuan benih.

"Kita selama 5 tahun berturut-turut mengalami peningkatan produksi. Mulai dari tahun 2020, 2021, 2022, 2023, 2024," imbuhnya.

Selama 2024 hingga 2025, bantuan benih telah menjangkau sekitar 173 ribu hektare lahan pertanian di Sumsel.

BACA JUGA:Arifai Ajak Kader Bersatu untuk Perubahan

Ia berharap upaya tersebut dapat mempercepat peningkatan IP serta memperkuat ketahanan pangan daerah secara berkelanjutan.

“Tahun depan, kami akan menargetkan intervensi benih untuk 200 ribu hektare sawah, dengan dukungan dari APBN dan APBD di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota,” kata dia. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan