Kebangkitan BlackBerry: Keyboard Fisik Kembali Jadi Daya Tarik

Reporter: Arul |

Editor: Arul |

Minggu , 21 Sep 2025 - 11:30

BlackBerry berpotensi bangkit kembali lewat modernisasi perangkat lawas seperti Q20 yang hadir sebagai Zinwa Q25 Pro. Dengan spesifikasi baru berbasis Android 13 dan dukungan keyboard fisik, brand legendaris ini berupaya kembali merebut hati pasar smartph-ISTIMEWA-

Sayangnya, keterbatasan casing membuat produk tersebut hanya tersedia dalam bentuk kit bernama P26, khusus kompatibel dengan Passport generasi pertama.

Dukungan Komunitas dan Tantangan Pasar

Langkah kebangkitan BlackBerry juga mendapat dukungan dari komunitas. Kevin Michaluk, pendiri CrackBerry sekaligus co-founder Clicks, bahkan meluncurkan petisi di situs BingBackBlackBerry.com untuk mengukur minat konsumen terhadap kembalinya smartphone ikonik ini.

Namun, jalan kebangkitan tidak mudah. Sebagian besar pengguna kini sudah terbiasa dengan keyboard virtual dan menikmati keunggulan kamera canggih di iPhone, Pixel, serta Galaxy.

BlackBerry modern harus mampu memberi alasan kuat mengapa keyboard fisik masih relevan di era layar sentuh.

Sejarah mencatat, BlackBerry pernah mencoba melepas keyboard fisik dengan merilis smartphone layar penuh.

Sayangnya, strategi itu gagal mempertahankan eksistensi mereka.

Kini, dengan meningkatnya kembali minat terhadap pengalaman mengetik manual, peluang kebangkitan semakin terbuka.

Survei: Keyboard Fisik Lebih Disukai

Survei terbaru menunjukkan bahwa 91,42% responden merasa lebih cepat dan akurat mengetik dengan keyboard fisik.

Sementara hanya 8,58% yang lebih nyaman menggunakan keyboard virtual.

Angka ini memberi harapan besar, meski strategi pemasaran dan eksekusi tetap menjadi kunci keberhasilan.

Era Baru BlackBerry?

kebangkitan blackberry: keyboard fisik kembali jadi daya tarik                            rel, jakarta - setelah lama menghilang dari persaingan smartphone global, nama blackberry kembali mencuri perhatian publik.
sejumlah indikasi terbaru menunjukkan bahwa merek legendaris ini berpeluang bangkit, dengan tetap mempertahankan ciri khas utama mereka: keyboard fisik qwerty.
dorongan minat ini tidak lepas dari tren aksesori seperti clicks keyboard case, yang menambahkan keyboard fisik pada iphone, pixel, galaxy, hingga motorola razr.
keberhasilan aksesori ini seakan membuktikan bahwa keyboard fisik masih memiliki basis penggemar yang setia.
tak hanya itu, perusahaan unihertz yang pernah meluncurkan titan sebagai klon dari blackberry passport, tahun ini kembali dengan titan 2 melalui kampanye kickstarter.
namun langkah paling ambisius datang dari zinwa technologies.
baca juga:kisah haru kakak beradik di bogor, harus gantian seragam dan sepatu sekolah: “gak ada lagi”
baca juga:head to head poco f7 ultra vs iqoo 13: layar, kamera, baterai, harga
modernisasi blackberry q20 jadi zinwa q25 pro
zinwa berencana memodernisasi perangkat blackberry lawas dengan mengganti chipset, meningkatkan kapasitas ram dan penyimpanan, serta menggunakan sistem operasi android 13.
model pertama yang mereka kembangkan adalah blackberry q20 yang direstorasi menjadi zinwa q25 pro.
perangkat anyar ini ditenagai chipset mediatek g99, ram 12gb (naik signifikan dari 2gb), dan memori internal 256gb (dari 16gb).
kapasitas baterainya pun diperbesar menjadi 3000mah. zinwa q25 pro dijual dengan harga sekitar $420 dan mulai dikirim bulan ini.
selain q20, zinwa juga berniat menghidupkan kembali blackberry passport.
baca juga:gamer wajib tahu! realme 14 5g punya performa ngebut harga cuma 4 jutaan
baca juga:harga samsung galaxy terbaru september 2025, diskon gede bikin ngiler!
sayangnya, keterbatasan casing membuat produk tersebut hanya tersedia dalam bentuk kit bernama p26, khusus kompatibel dengan passport generasi pertama.
dukungan komunitas dan tantangan pasar
langkah kebangkitan blackberry juga mendapat dukungan dari komunitas. kevin michaluk, pendiri crackberry sekaligus co-founder clicks, bahkan meluncurkan petisi di situs bingbackblackberry.com untuk mengukur minat konsumen terhadap kembalinya smartphone ikonik ini.
namun, jalan kebangkitan tidak mudah. sebagian besar pengguna kini sudah terbiasa dengan keyboard virtual dan menikmati keunggulan kamera canggih di iphone, pixel, serta galaxy.
blackberry modern harus mampu memberi alasan kuat mengapa keyboard fisik masih relevan di era layar sentuh.
sejarah mencatat, blackberry pernah mencoba melepas keyboard fisik dengan merilis smartphone layar penuh.
baca juga:dihadapan mendagri joncik perjuangkan dana tkd
baca juga:bkpsdm serahkan bibit mawar dari 499 pppk ke diskominfo
sayangnya, strategi itu gagal mempertahankan eksistensi mereka.
kini, dengan meningkatnya kembali minat terhadap pengalaman mengetik manual, peluang kebangkitan semakin terbuka.
survei: keyboard fisik lebih disukai
survei terbaru menunjukkan bahwa 91,42% responden merasa lebih cepat dan akurat mengetik dengan keyboard fisik.
sementara hanya 8,58% yang lebih nyaman menggunakan keyboard virtual.
angka ini memberi harapan besar, meski strategi pemasaran dan eksekusi tetap menjadi kunci keberhasilan.
baca juga:penyerapan gabah dihentikan sementara
baca juga:berburu flagship bekas: premium banget, harga cuma sejuta-an”
era baru blackberry?
jika strategi modernisasi ini berhasil, bukan tidak mungkin kita akan menyaksikan era baru blackberry.
seperti kebangkitan motorola di bawah lenovo, merek legendaris ini punya kesempatan untuk kembali bersaing di panggung global.
tinggal pertanyaannya, apakah konsumen siap menyambut kembalinya blackberry dengan wajah baru? **

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran KORAN REL 24 NOVEMBER 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan