Serapan Anggaran MBG Rendah, Muncul Dugaan Skandal "Uang Titik" Rp 50 Juta di Palembang
Serapan Anggaran MBG Rendah, Muncul Dugaan Skandal "Uang Titik" Rp 50 Juta di Palembang-ist/net-
Rel, Bacakoran.co – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto digadang-gadang sebagai salah satu warisan besar bagi generasi mendatang.
Program ini bertujuan memastikan setiap anak bangsa, baik di sekolah maupun posyandu, memperoleh asupan gizi yang cukup dan seimbang.
Manfaat MBG diyakini akan sangat luas, mulai dari meningkatkan konsentrasi belajar siswa, mengurangi angka ketidakhadiran di sekolah, hingga menekan jumlah anak tidak sekolah (ATS). Bahkan, program ini dipandang sebagai pondasi penting untuk mewujudkan Generasi Emas 2045 yang sehat, cerdas, dan berkarakter.
Tidak heran, antusiasme masyarakat begitu besar. Orang tua murid, guru, hingga kader posyandu menaruh harapan agar MBG segera terealisasi di daerah mereka, termasuk pelosok terpencil.
Namun, di tengah ekspektasi tinggi tersebut, muncul persoalan serius: serapan anggaran MBG yang masih sangat rendah.
BACA JUGA:Xiaomi 17 Hadir dengan Triple Kamera 50MP dan Baterai Jumbo, Harganya Mulai Rp10 Jutaan
BACA JUGA:Resmi Global! Oppo A6 Pro 5G & 4G Hadir dengan Baterai 7.000mAh, Layar 120Hz, dan IP69
Menkeu Gelisah: Anggaran Triliunan, Realisasi Baru 7,1 Persen
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, dalam rapat perdana bersama Komisi XI DPR RI (10/9/2025) mengaku gelisah melihat kinerja program ini.
Hingga Juni 2025, dari total pagu anggaran Rp72,8 triliun, realisasi MBG baru 7,1 persen saja (Wartakota.com, 15/9/2025). Angka ini jelas tidak sebanding dengan kebutuhan di lapangan, di mana sekolah dan posyandu sebenarnya sudah siap menjalankan program.
“Banyak yang menunggu, tapi mereka tidak bisa bergerak karena anggaran belum cair,” ungkapnya.
Purbaya menegaskan pihaknya akan menggelar rapat rutin bulanan dengan Badan Gizi Nasional (BGN) demi mempercepat pencairan dana MBG.
Dugaan Skandal "Uang Titik" Rp 50 Juta di Palembang
Di balik rendahnya serapan anggaran, kini mencuat isu serius yang berpotensi mencoreng wajah program unggulan Presiden.