Bendungan Terbengkalai Jadi Primadona Wisata Alam

MELAYANG: Bukit Layang, yang secara visual tampak 'melayang' jika dilihat dari permukaan air, Senin (29/9/2025). Foto: Istimewa--

REL, Muratara – Desa Bukit Ulu di Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), kini menjadi sorotan utama dalam kancah pariwisata Sumatera Selatan. Destinasi unggulan desa ini, Bukit Layang, yang secara visual tampak 'melayang' jika dilihat dari permukaan air, menawarkan paket lengkap wisata alam dan budaya yang otentik.

Kepala Seksi Pemerintahan Desa Bukit Ulu, Andri Wijaya, menjelaskan bahwa kawasan Bukit Layang memiliki sejarah panjang dengan adanya sebuah bendungan seluas 75 hektar yang dibangun sejak tahun 1981. Awalnya, bendungan ini berfungsi untuk irigasi sawah namun sempat terbengkalai.

"Kami buka kembali tahun 2018 untuk melengkapi wisata Bukit Layang," ujar Andri di hadapan Dewan Juri Lomba Anugerah Pesona Desa Wisata (APDW) Sumsel 2025, Jumat (26/9) lalu.

Di lokasi ini, pengunjung dapat menikmati pemandangan perbukitan yang asri serta danau bendungan yang indah. Aktivitas favorit wisatawan adalah memancing, karena danau tersebut kaya akan berbagai jenis ikan, termasuk ikan langka seperti Semah, Palau, Haruan, Bujuk, Hampala, Gurame, dan Nila. Selain itu, wisatawan juga bisa menikmati wisata perahu mengelilingi bendungan dan kegiatan berkemah.

BACA JUGA:Sinergi Pemprov dan Ormas Ditegaskan

Bagi pencinta petualangan, area perbukitan menawarkan daya tarik seperti susur goa, loncat-loncat batu, dan panjat tebing. Bukit Layang juga menyimpan tujuh air terjun menawan seperti Telun Sematung, Tingkat 3, dan Batu Penyepit. Mengingat kawasan ini masuk dalam wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), flora dan fauna langka seperti Harimau Sumatera, siamang, dan rusa turut menjadi kekayaan alam desa.

Keunikan lain dari Bukit Layang adalah sisi budayanya. Setiap tahun, desa ini menggelar acara sakral tahunan bernama Sedekah Ramo, lengkap dengan perlombaan unik seperti bola sebatang dan rakit bolo.

Ritual pengobatan tradisional yang tak lazim ditemukan di tempat lain, seperti idu-idu, isap lecap, dan citak kepala, turut menjadi daya tarik tersendiri. Warga setempat juga mempercayai kawasan ini sebagai tempat keramat dengan adanya makam Kerio Agung.

Kepala Dinas Pariwisata Muratara, Dr. Marlinda Sari, memuji keotentikan Desa Bukit Ulu, terutama adat istiadat kekerioan yang masih dipertahankan secara turun temurun. "Di Bukit Layang sering diadakan ritual adat pada akhir tahun. Tentu ini menjadi wisata budaya yang patut disaksikan," ungkapnya.

BACA JUGA:Sepakati Tambah Satu Ranperda Baru di 2025

Keikutsertaan Desa Bukit Ulu dalam Lomba APDW Sumsel 2025 menjadi kebanggaan tersendiri. Kabid Destinasi Disbudpar Sumsel, Vita Sandra, berharap potensi Bukit Layang terus dikembangkan. "Dari Lomba APDW Sumsel 2025, kita ingin mempopulerkan berbagai destinasi wisata di daerah sehingga ke depan bisa menjadi unggulan Provinsi Sumsel," tutup Vita. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan