Indonesia Turun Peringkat, Malaysia Justru Melonjak!
KUALIFIKASI: Timnas Indonesia saat pertandingan Grup C putaran ketiga Asia kualifikasi Piala Dunia FIFA antara Indonesia dan Bahrain di Stadion Gelora Bung Karno pada 25 Maret 2025. Foto: Robertus Pudyanto/Getty Images--
REL, Jakarta - Agenda FIFA Matchday kembali menunjukkan betapa pentingnya konsistensi sebuah negara dalam menjaga ritme kompetisi internasional. Pada periode November ini, Timnas Indonesia harus menerima kenyataan pahit setelah mengalami penurunan peringkat pada klasemen FIFA. Tanpa satu pun laga resmi di kalender internasional, Indonesia turun dari posisi 122 ke 123 dengan total poin yang tetap stagnan di angka 1.144,73.
Keputusan PSSI untuk tidak menurunkan Timnas senior pada periode tersebut menjadi salah satu faktor utama. Indonesia memang tetap mengisi agenda internasional, namun hanya lewat dua pertandingan uji coba Timnas U22 asuhan Indra Sjafri melawan Mali. Hasilnya, skuad muda Garuda kalah 0-3 pada laga pertama dan bermain imbang 0-0 di pertemuan kedua. Karena pertandingan tersebut tidak melibatkan tim senior, laga itu tidak masuk dalam hitungan poin resmi FIFA ranking.
Situasi menjadi semakin kompleks karena Timnas Indonesia tengah memasuki masa transisi setelah berakhirnya kerja sama dengan pelatih Patrick Kluivert pasca-gagalnya Garuda menembus putaran final Piala Dunia 2026. Pencarian pelatih baru membuat jadwal pertandingan Timnas senior sulit ditentukan, sehingga kesempatan emas pada kalender FIFA Matchday November harus terlewat begitu saja.
BACA JUGA:Lolos ke Piala Dunia 2026 di Tengah Kekacauan Negeri
Sementara itu, kontras tajam muncul dari negara tetangga, Malaysia. Harimau Malaya memanfaatkan momentum dengan sangat baik melalui laga Kualifikasi Piala Asia 2027. Kemenangan tipis 1-0 atas Nepal memberikan tambahan 6,88 poin sekaligus mendorong Malaysia naik dua tingkat ke posisi 116 dunia. Lonjakan ini menegaskan pentingnya memaksimalkan setiap jendela FIFA Matchday, terutama bagi negara-negara Asia Tenggara yang bersaing ketat di papan tengah ranking dunia.
Perbandingan Indonesia dan Malaysia pada periode ini menjadi bahan evaluasi strategis bagi PSSI. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia kerap berada di atas Malaysia dalam daftar peringkat dunia. Namun penurunan kali ini menunjukkan bahwa absennya laga resmi bisa berdampak langsung terhadap posisi Garuda di level internasional. Ranking FIFA bukan hanya sekadar angka; ia juga menentukan pot pembagian drawing, peluang lolos kualifikasi, hingga persepsi global terhadap kekuatan sepak bola nasional.
Ke depan, konsistensi dalam menjalani pertandingan Timnas senior menjadi kunci penting untuk memperbaiki posisi Indonesia. Dengan proses pencarian pelatih baru yang terus berjalan, langkah selanjutnya akan menentukan arah strategi PSSI dalam menjaga stabilitas tim dan memaksimalkan setiap kesempatan untuk mengumpulkan poin. Momentum masih terbuka, dan penggunaan kalender internasional secara optimal bisa menjadi jalan kebangkitan pada periode berikutnya. (*)