Mendikdasmen Tegaskan Larangan HP di SMA Perlu Bahasan Lintas Kementerian, Orang Tua Diminta Tak Lepas Tangan
Mendikdasmen Tegaskan Larangan HP di SMA Perlu Bahasan Lintas Kementerian, Orang Tua Diminta Tak Lepas Tangan-ist/net-
Tanpa pendampingan, anak mudah terjerumus ke konten negatif, termasuk kekerasan digital dan perundungan (bullying) yang kini marak di media sosial.
Bullying Digital Menggila, Pendidikan Karakter Jadi Prioritas
Mu’ti mendorong seluruh pihak—guru, orang tua, sekolah, tokoh masyarakat—untuk bersama-sama membangun “kesalehan digital” pada anak. Ia menegaskan bahwa teknologi harus dipakai untuk hal bermanfaat, bukan merusak.
Hal serupa disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah, Sumarno, yang menyebut keluhan orang tua tentang siswa membawa HP telah menjadi bagian dari evaluasi pemerintah daerah.
“Bullying kini banyak terjadi di media sosial lewat gadget. Semua permasalahan ini menjadi bahan evaluasi.” — Sumarno
Koordinasi Kebijakan & Inovasi Teknologi sebagai Solusi
Ketua PWM Jawa Tengah, Dr. Tafsir, menilai kebijakan larangan HP sangat sensitif dan harus dikomunikasikan dengan baik. Ia mengingatkan agar aturan tidak disalahartikan sebagai pembatasan berlebihan.
“Semua komponen perlu berdiskusi. Jangan sampai niat baik justru dianggap pelanggaran.”
Sebagai alternatif, Tafsir mendorong sekolah memakai teknologi lain seperti smart TV atau perangkat pembelajaran lain yang lebih terkendali.
Sementara itu, Rektor UMKU, Dr. Edy Soesanto, menyampaikan bahwa UMKU dengan tagline Go Better akan terus menjadi wadah gagasan dan pusat edukasi bagi generasi muda.
Kesimpulan: Larangan HP Bukan Sekadar Aturan, Tapi Perlu Gerakan Nasional
BACA JUGA:Flagship Penghancur! Xiaomi 17 Ultra Hadir dengan Kamera 200MP Terbaru
BACA JUGA:Nggak Perlu Mahal! 5 HP Rp1 Jutaan dengan Memori 256GB yang Kencang Banget
Dinamika penggunaan HP di sekolah kini memasuki fase penting. Pemerintah diminta tidak terburu-buru, sementara orang tua didorong untuk aktif membimbing anak di rumah. Tanpa kolaborasi lintas kementerian dan peran keluarga, larangan HP hanya akan menjadi aturan tanpa makna.
Semua pihak sepakat: pendidikan digital anak adalah tanggung jawab bersama.