Mencerdaskan Guru, Menguatkan Bangsa: Saat Indonesia Mengejar Ketertinggalan Pendidikan dengan Revolusi Kompet

Mencerdaskan Guru, Menguatkan Bangsa: Saat Indonesia Mengejar Ketertinggalan Pendidikan dengan Revolusi Kompetensi Guru-ist/net-

Rel, Bacakoran.co – Ketika membicarakan masa depan Indonesia, banyak yang terjebak pada perdebatan tentang teknologi, infrastruktur, atau investasi besar-besaran.

Padahal, masa depan bangsa sesungguhnya sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan hari ini—dan kualitas pendidikan selalu kembali pada satu titik pusat: guru.

Negara-negara yang kini menjadi panutan dunia seperti Singapura, Jepang, dan Korea Selatan tidak melesat secara instan. Mereka tumbuh menjadi bangsa kuat karena puluhan tahun berinvestasi pada peningkatan kualitas guru. Ketika kita melihat ketertiban Jepang, kecanggihan teknologi Korea, atau pelayanan publik Singapura, itu semua adalah buah dari ruang kelas mereka 30–40 tahun lalu.

BACA JUGA:Kejari Empat Lawang Paparkan Capaian Kinerja Pidsus dan Intelijen Sepanjang 2025

BACA JUGA:Peringati HAKORDIA, Kejari Empat Lawang Gelar Lomba Pidato Tingkat Pelajar

Pendidikan Adalah Proyek Lintas Generasi

Mendikdasmen Abdul Mu’ti berkali-kali menegaskan bahwa pendidikan tidak boleh dibaca sebagai agenda lima tahunan. Pendidikan adalah proyek lintas generasi, dan apa yang diajarkan hari ini baru benar-benar terasa puluhan tahun ke depan saat murid-murid menjadi pemimpin, peneliti, teknokrat, hingga pembangun peradaban.

Karena itulah, pemerintah menempatkan guru sebagai pusat perubahan terbesar dalam sejarah pendidikan nasional. Guru bukan hanya profesi, tetapi mandat sejarah.

Guru, Pusat Transformasi Pendidikan Nasional

Kebijakan Kemendikdasmen kini fokus pada literasi baru:

Penguasaan koding,

Pemahaman kecerdasan artifisial (AI),

Peningkatan kualitas STEM,

Pengembangan matematika gembira,

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan