Liur Sedap

Liur Sedap.--

Saya pernah ke Shantou, tapi baru sekali ini ke Jieyang dan Chaozhou. Saya suka makanan khas Tiuchu, tapi baru sekali ini ke kampung halaman asal orang Tiuchu. Tiuchu bahasa Mandarinnya adalah Chaozhou. 

Tiga kabupaten bertetangga tersebut memang spesial. Punya bahasa sendiri: bahasa Tiuchu (Teochew). Rasanya perusuh Disway seperti Juve Zhang dan Liam Then pandai berbahasa Tiuchu. Saya tidak bisa sama sekali. 

Saya memang sering ke Pontianak. Karena itu saya sering makan masakan Tiuchu. Lebih separo orang Tionghoa di Kalbar adalah suku Tiuchu. Terutama di Pontianak. Hanya di luar kota Pontianak yang didominasi suku Hakka: Singkawang sampai Putussibau. 

Saya punya teman baik di Pontianak: Junaini KS. Sejak di majalah TEMPO. Lalu sama-sama memimpin Pontianak Post. Istri Haji Junaini wanita Tionghoa suku Tiuchu. Mertuanya lahir di Chaozhou ini.  

Junaini sendiri sudah tiga kali ke Chaozhou. "Bahasa di Chaozhou persis seperti di Pontianak," kata Junaini. Tentu ia terbalik. 

Suku Tiuchu dan Hakka memang mendominasi Kalbar. Seperti Sumut didominasi suku Hokkian dan di Bangka suku Kanton.  

Kalau di Thailand yang lebih banyak suku Hakka (客家). Perdana Menteri Thaksin Shinawatra adalah orang Hakka. 

Tapi ada 5 juta orang Tiuchu di Thailand. Persentase Tiuchu juga besar di Kamboja. Perdana Menteri Hun Sen adalah orang Tiuchu.  

Hun Sen lebih hebat dari Presiden Soeharto. Ia mengalahkan Pak Harto: berkuasa 35 tahun di Kamboja. Bahkan penggantinya pun masih anak sulungnya: tahun lalu. 

Maka selama di tiga kabupaten Tiuchu ini saya selalu menikmati masakan Tiuchu: ringan bumbunya, sedap rasanya. Sedikit pula minyaknya. 

Kapan lagi bisa ke resto Tiuchu di pusatnya suku Tiuchu. Saya pesan mi Tiuchu, chor mian, tanpa babi. Juga 菜頭粿. Lalu 炸豆腐. Tambah 炸牛肉丸. Terakhir 鱼丸面. Lain hari lagi nasi goreng Tiuchu. 

Saya selalu menelan sedapnya, dengan permintaan maaf karena Anda hanya menelan air liur belaka.(Dahlan Iskan) 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan