Benarkah Alkohol Membuat Pria Sulit Ereksi?
Ilustrasi--
Pada studi yang melibatkan pasien ketergantungan alkohol tersebut, diketahui bahwa 37% pasien mengalami disfungsi ereksi, 20% mengalami orgasme yang kurang memuaskan, dan 15,5% sisanya bermasalah dengan ejakulasi dini.
Efek jangka panjang alkohol pada kemampuan seksual pria
BACA JUGA:Program Adhyaksa Peduli Anak Umang Sukses Tekan Inflasi
BACA JUGA:Kenaikan NTP Petani Sumsel Dorong Optimisme Pertanian
Berikut adalah berbagai efek jangka panjang konsumsi alkohol pada kemampuan seksual pria.
1. Meningkatkan risiko disfungsi ereksi (impotensi)
Minum alkohol secara berlebihan dapat menghambat peredaran darah dalam tubuh, termasuk yang mengarah ke penis. Akibatnya, akan lebih sulit bagi penis untuk ereksi.
Kandungan alkohol juga dapat menimbulkan efek negatif pada saraf tubuh dan otak yang diperlukan untuk bisa ereksi.
Akibat kerusakan saraf, penis tidak dapat mencapai ereksi hingga akhirnya terjadi disfungsi ereksi alias impotensi.
2. Menurunkan performa seksual
Dampak lain yang masih berhubungan adalah terganggunya fungsi hipotalamus, yakni bagian otak yang berfungsi mengatur pelepasan hormon melalui kelenjar hipofisis.
Gangguan pada hipotalamus menyebabkan peningkatan hasrat seksual, tetapi menurunkan kinerja seksual. Jadi, Anda tidak akan bisa bertahan lama di ranjang.
3. Menurunkan produksi sperma
Alkohol juga menekan pelepasan hormon gonadotropin dari kelenjar hipofisis. Ini bisa menyebabkan hipogonadisme, yaitu kondisi ketika kelenjar seksual tidak menghasilkan hormon yang cukup.
Dalam jangka panjang, hipogonadisme akan mengganggu proses pembentukan sperma (spermatogenesis) dan menekan produksi hormon testosteron.