Petak Sawah Subur Berubah Jadi Lautan Derita
Banjir yang melanda di Kecamatan Paiker menisahkan puing banjir yang meratakan areal persawahan. foto : ist --
REL, Empat Lawang - sebuah tragedi besar kembali menghantam Kecamatan Paiker, Kabupaten Empat Lawang.
Air bah yang memburu tak kenal belas kasihan telah menelan puluhan hektar sawah dan merenggut ketenangan warga, mengubah pemandangan subur menjadi lanskap kedukaan.
Dari dini hari hingga senja tiba, hujan deras memburai langit, menandakan malapetaka yang akan datang.
Air sungai yang keruh menjelma menjadi monster kelaparan, memuntahkan kemarahan ke pemukiman warga yang berani berdiri di tepinya.
BACA JUGA:Banjir Parah Paiker, 7 Desa Terendam, Dua Desa Terisolir
BACA JUGA:Petani di OKU Nyambi Jual Narkoba, Polisi Temukan Barang Bukti Sabu Saat Digeledah
Riz, seorang saksi mata, menggambarkan momen mencekam ketika air meluap dengan ganas, menyapu bersih harapan dan kebahagiaan warga.
Namun, penderitaan tidak berhenti pada banjir semata. Tanah longsor dari perbukitan Bedeng Melati menambah derita dengan menyumbat jalur sungai hitam, memaksa air bercabang menciptakan genangan baru.
Jalur-jalur komunikasi terputus, meninggalkan warga terperangkap di antara aliran deras dan lumpur mendesis.
Camat Paiker, Zaili, dengan lantang menyuarakan keprihatinannya. Bersama aparat keamanan, mereka berkeliling menyampaikan pesan waspada kepada warga.
BACA JUGA:Nenek Ditangkap karena Terlibat dalam Peredaran Narkoba: Menyingkap Realitas Kelam
BACA JUGA:Viral!!!! seorang pria 40 tahun mainkan kelamin didepan umum!
Namun, upaya itu seperti tetes di lautan, tak mampu menghadang amukan alam yang ganas.
Evakuasi menjadi satu-satunya jalan keluar bagi warga yang terjebak dalam belenggu air.