Museum Kerajaan Sriwijaya Bakal Dibangun
Agus Fatoni. Foto: dok/REL--
REL, Palembang - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni menjanjikan pembangunan Museum Kerajaan Sriwijaya sebagai salah satu upaya untuk memperkuat identitas daerah.
"Kami mohon dukungan dari semua pihak. Museum Kerajaan Sriwijaya akan menghimpun sejarah dan peninggalan Kerajaan Sriwijaya, kerajaan maritim terbesar di dunia, sehingga menjadi kebanggaan bagi Sumatera Selatan dan Indonesia," kata Agus Fatoni dalam rapat paripurna istimewa memperingati hari jadi ke-78 Provinsi Sumatera Selatan tahun 2024, Rabu (15/5) di Ruang Rapat Paripurna DPRD Provinsi Sumsel.
Untuk mewujudkan museum tersebut, Agus Fatoni akan membentuk tim yang bertugas menyusun sejarah dan mencari barang peninggalan Kerajaan Sriwijaya di seluruh dunia.
"BUMD siap mendukung upaya-upaya ini. Kita juga akan mengaktifkan kembali museum tekstil sebagai museum yang akan menghimpun sejarah panjang tekstil di Sumatera Selatan. Kain songket kebanggaan kita akan menjadi bagian dari sejarah panjang tekstil di Sumatera Selatan," ujarnya.
BACA JUGA:Lisensi Klub Liga Indonesia 2023/2024 Telah Diumumkan
BACA JUGA:Antara Potensi Penjualan dan Keinginan Pemain
Lebih lanjut, Agus Fatoni juga akan menetapkan batik Sumatera Selatan sebagai identitas provinsi.
"Kita sedang mengadakan lomba dan desain batik yang pada akhirnya nanti ditetapkan dengan peraturan gubernur atau peraturan daerah. Kita akan memperkuat eksistensi batik Sumatera Selatan," katanya.
Sementara itu, sejarawan dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Dr Dedi Irwanto MA mendukung rencana pembangunan Museum Kerajaan Sriwijaya. Menurutnya, Sumsel sudah memiliki Museum Kerajaan Sriwijaya (TPKS) di Gandus Palembang.
"Tetapi kemungkinan besar Museum TPKS itu belum menggambarkan apa yang disebut Pj Gubernur Sumsel sebagai gambaran yang memuat tentang Kerajaan Sriwijaya secara utuh. Mungkin maksud Pj Gubernur perlu ada sebuah museum lagi di Sumsel yang mungkin lebih besar yang bisa mengakomodir koleksi-koleksi khusus Sriwijaya baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional," katanya.
Dedi Irwanto juga mendukung upaya Pj Gubernur Sumsel untuk menghidupkan kembali museum tekstil dan menetapkan batik Sumsel sebagai identitas provinsi Sumsel.
"Secara pribadi, saya sangat setuju sekali menghidupkan museum tekstil. Apalagi Sumsel identik dengan tekstil seperti songket, jumpatan, dan sebagainya, termasuk batik Sumsel. Jadi, kita memang rindu dengan pemimpin yang bisa menampilkan identitas Sumsel di tingkat nasional dan internasional. Saya pikir Pak Agus Fatoni tidak ada beban sehingga pembangunan itu, termasuk membangun kebudayaan di Sumsel, akan luar biasa di masa beliau," katanya.
Pembangunan Museum Kerajaan Sriwijaya, museum tekstil, dan penetapan batik Sumsel sebagai identitas provinsi diharapkan dapat memperkuat identitas Palembang dan Sumsel di tingkat lokal, nasional, dan internasional. (*)