KNKT Analisa Percakapan Pilot dan Petugas ATC dalam Investigasi Kecelakaan Pesawat PK-IFP di Tangerang Selatan

Petugas dari TNI/Pori dan Tim SAR saat melakukan evakuasi terhadap pesawat PK-IFP yang mengalami insiden kecelakaan di Tangerang Selatan-Foto: dok/ist-

REL , Tanggerang Selatan - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah memulai tahapan investigasi terkait kecelakaan udara pesawat PK-IFP yang terjadi di Kawasan Lapangan Sunburst BSD, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan, Banten, pada Minggu, sekitar pukul 14.09 WIB. Ketua KNKT, Dr. Ir. Soerjanto Tjahjono, menyatakan bahwa pihaknya akan menganalisa percakapan antara pilot dan petugas pengaturan lalu lintas udara (ATC) sebagai bagian dari upaya mengungkap penyebab insiden tersebut.

"Dilakukan investigasi selanjutnya, tapi nanti menunggu informasi-informasi yang lain setelah apa yang kita bongkar, termasuk percakapan dengan menara pengawas, itu nanti kita dengarkan," ujar Soerjanto di Tangerang, Minggu.

Selain menganalisa percakapan antara pilot dan petugas ATC, KNKT juga akan memeriksa sejumlah serpihan yang ditemukan di lokasi kecelakaan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengumpulkan data-data penting yang dapat membantu mengidentifikasi penyebab insiden.

BACA JUGA:Tidak Ada Yang Selamat, Ini Daftar 9 korban tewas dalam kecelakaan helikopter di Iran

BACA JUGA:Heboh! Mayat Tergantung di Kebun Jeruk Ulu Musi, Warga Curiga, Polisi Ungkap Penyebab Kematian

"Kita mencatat ada mesin yang jatuh di sebelah sana (tempat terjatuhnya pesawat). Dan ada baling-baling yang jatuh," jelas Soerjanto. "Kita juga catat semua posisi-posisinya. Itu nanti dari posisi jatuhnya mencoba bagaimana sikap pesawat ketika terakhir sebelum menabrak pohon," tambahnya.

Hingga saat ini, KNKT belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut mengenai dugaan-dugaan penyebab kecelakaan yang mengakibatkan tiga kru pesawat meninggal dunia. "Belum ada. Terlalu dini kita menyebutkan penyebab," tegas Soerjanto.

Seluruh puing dan badan pesawat telah dibawa ke Pondok Cabe untuk penyelidikan dan investigasi lebih lanjut. "Layak atau tidak, kami belum bisa bicara. Karena kan masih harus mempelajari dulu data-data semuanya," imbuhnya.

BACA JUGA:Tragedi Kecelakaan Helikopter: Presiden Iran dan Pejabat Terkemuka Tewas

Kecelakaan pesawat ringan ini menewaskan tiga kru yang terdiri dari pilot, co-pilot, dan seorang teknisi. Korban jiwa tersebut adalah Pulung Darmawan, warga Semarang; Mayor Suanda; dan Farid. Identitas lengkap dua korban lainnya masih dalam proses verifikasi.

KNKT terus bekerja keras untuk mengungkap penyebab kecelakaan ini dan berharap dapat memberikan penjelasan yang komprehensif setelah semua data terkumpul dan dianalisis. Kejadian ini menambah daftar panjang kecelakaan udara yang terjadi di Indonesia, mendorong pentingnya peningkatan keselamatan penerbangan di masa depan.*

BACA JUGA:Tragedi Pesawat Latih: Tiga Korban Meninggal Dunia di Tangerang Selatan

Tag
Share