Enam Tahun Lalu: Massa PDIP Menggeruduk Kantor Radar Bogor Akibat Pemberitaan Megawati

Istimewa --

Rel, JAKARTA – Enam tahun yang lalu, pada 30 Mei 2018, kantor media massa Radar Bogor mengalami serangan dari kader dan simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). 

Insiden tersebut dipicu oleh pemberitaan yang dianggap menghina Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Kericuhan bermula dari terbitan pagi koran Tribun Bogor yang berjudul "Ongkang-ongkang Kaki Dapat Rp112 Juta". Berita tersebut menyulut kemarahan karena dianggap menyiratkan bahwa Megawati mendapatkan gaji yang sangat besar tanpa bekerja keras. 

Sebelumnya, berita mengenai gaji Megawati sebesar Rp112 juta memang sempat menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Banyak yang salah paham bahwa angka tersebut merupakan gaji pokok, padahal sebenarnya terdiri dari berbagai tunjangan.

BACA JUGA:Misteri Mayat dalam Toren Air: Ancaman Kesehatan dan Masyarakat Terkejut.

Gaji pokok Megawati sebagai Ketua Dewan Pengarah BPIP sebenarnya hanya sebesar Rp5 juta. Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengklarifikasi bahwa total hak keuangan tersebut termasuk tunjangan jabatan.

 asuransi kesehatan, dan komponen transportasi serta komunikasi, yang masih dalam batas kewajaran dan tidak melampaui gaji pokok Presiden Indonesia.

Namun, pemberitaan Radar Bogor dengan judul provokatif pada pagi hari 30 Mei 2018 memperburuk situasi.

 Judul "Ongkang-ongkang Kaki Dapat Rp112 juta" diinterpretasikan sebagai hinaan terhadap Megawati, seakan-akan dia hanya bersantai tanpa bekerja keras di BPIP.

BACA JUGA:Jay Idzes Bantu Venezia Tahan Imbang Cremonese 0-0 di Final Playoff Liga 2 Italia 2023-2024

Massa PDIP yang berang lalu mendatangi kantor Radar Bogor di Jalan KH. R. Abdullah Bin Muhammad Nuh, Tanah Sareal, Kota Bogor. Mereka merusak properti kantor dan terjadi bentrokan fisik dengan staf Radar Bogor. 

Salah satu staf Radar Bogor bahkan mengalami pemukulan, meski sempat menangkis serangan tersebut.

Kepolisian Resor Kota Bogor kemudian turun tangan untuk memediasi konflik. Meskipun mediasi berlangsung alot, akhirnya kesepakatan damai tercapai.

 Massa PDIP juga diarahkan untuk mengajukan protes resmi ke Dewan Pers jika merasa keberatan dengan pemberitaan.

Tag
Share