Puluhan Feeder LRT Palembang Mogok, Netizen Ribut di Media Sosial

MOGOK: Puluhan unit Feeder LRT Palembang melakukan aksi mogok operasional tanpa pemberitahuan pada hari ini, Senin (4/12/2023). Foto: dok/ist.--

REL, Palembang - Puluhan unit Feeder LRT Palembang melakukan aksi mogok operasional tanpa pemberitahuan pada hari ini, Senin (4/12/2023). Koridor 1 tujuan Asrama Haji - Talang Buruk, dan Koridor 2, Asrama Haji - Sematang Borang, terdampak sehingga ribuan penumpang terlantar.

Aksi mogok ini dipicu oleh ketidaksempurnaan pembayaran operasional oleh Pemkot Palembang melalui Dinas Perhubungan selama dua bulan terakhir. Para pengguna angkutan Feeder LRT mengeluhkan ketidaknyamanan dan kesulitan akibat aksi ini.

Sebanyak 29 unit armada Feeder LRT pada dua koridor tersebut tidak dioperasikan, meninggalkan ribuan penumpang tanpa alternatif transportasi. Netizen turut angkat bicara di media sosial, dengan pemilik akun @nayaxxxxxxx mengekspresikan kesulitannya, "Ya, Allah, balik sekolah ini naik apa."

Netizen lain, seperti @andxxxxx, memberikan pandangan kritis terhadap situasi ini, "Makanya berjuang jangan mengandalkan gratisan terus." Sementara pemilik akun @nayaxxxxxxx merespons, "Bukan masalah mengandalkan, jika tahu tidak beroperasi hari ini, setidaknya ada persiapan dari rumah."

BACA JUGA:Penandatanganan Deklarasi Damai Pemilu 2024

Pemerintah Kota Palembang sebelumnya memberlakukan kebijakan penggratiskan tarif untuk dua rute angkutan Feeder LRT Musi Emas hingga akhir tahun 2023. Namun, aksi mogok ini menimbulkan pertanyaan terkait kelangsungan kebijakan tersebut dan dampaknya bagi masyarakat pengguna angkutan umum.

Angkutan Feeder LRT Palembang, dengan tujuh rute perjalanan, kini menjadi sorotan atas ketidakpastian operasional yang mengganggu keseharian ribuan penumpang setianya. Pemantauan dan penanganan lebih lanjut dari pihak terkait diharapkan agar situasi ini segera dapat teratasi. 

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Palembang, Afrizal Hasyim mengungkapkan bahwa pembayaran biaya operasional ke PT Transportasi Global Mandiri (TGM) tidak mengalami kendala. Pembayaran tersebut saat ini tengah menunggu hasil audit dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sumsel.

Menurut Hasyim, sejak bulan Oktober hingga Desember, pembayaran dilakukan menggunakan Anggaran Perubahan. Proses pembayaran ini terkendala oleh pemeriksaan BPKP yang masih berlangsung, sehingga pemerintah kota harus menunggu hasil audit pada triwulan II.

"Setelah hasil Audit dari BPKP keluar, pembayaran akan dilakukan tanpa menunggu waktu yang lama, mungkin dalam minggu ini juga," ungkap Kadishub.

BACA JUGA:Pollux Flower

Meski terdapat tunggakan pembayaran, Hasyim menjelaskan bahwa ini hanya terjadi untuk satu bulan. Hal ini karena dalam sistem pembayaran, tagihan bulan sebelumnya akan dibayarkan pada bulan berjalan setiap tanggal 15.

"Hanya ada tunggakan satu bulan. Tagihan bulan Oktober akan dibayar pada bulan November, sedangkan tagihan November pada bulan Desember kemungkinan akan dibayarkan sekaligus," tambahnya.

Kadishub berharap agar PT TGM sebagai operator dapat bersabar, mengingat Pemerintah Kota Palembang tidak memiliki niatan untuk menunda pembayaran. Dikarenakan ini bersifat subsidi, kehati-hatian dalam pengeluaran anggaran menjadi hal yang sangat diperlukan.

Tag
Share