Sejarah dan Dinamika Kurikulum Indonesia, Dari Masa ke Masa, Simak Disini

Doc/Foto/Ist--

4. Konsultasi dan Partisipasi Stakeholder

   Partisipasi stakeholder, seperti guru, orangtua, siswa, ahli pendidikan, dan pemerintah, menjadi penting dalam merumuskan perubahan kurikulum. Konsultasi dengan berbagai pihak membantu menciptakan kurikulum yang mencerminkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

5. Evaluasi dan Penelitian Pendidikan

   Evaluasi dan penelitian pendidikan berperan penting dalam menentukan efektivitas kurikulum yang ada. Temuan dari evaluasi dan penelitian membantu mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan kurikulum yang dapat dijadikan acuan untuk perubahan.

BACA JUGA:Rumah Guguk: Destinasi Unik untuk Pengalaman Liburan yang Berbeda di Bandung

Sejarah Perkembangan Kurikulum di Indonesia

Sejarah perkembangan kurikulum di Indonesia telah mengalami berbagai fase yang mencerminkan perubahan sosial dan politik negara. Beberapa fase penting dalam sejarah perkembangan kurikulum di Indonesia adalah:

1. Rentjana Pelajaran 1947 (Kurikulum 1947)

   Kurikulum ini dibuat tepat setelah dua tahun proklamasi kemerdekaan, dengan penamaan awal menggunakan istilah Belanda, yaitu "Leerplan". Kurikulum ini menekankan pembentukan karakter manusia Indonesia yang merdeka, berdaulat, dan sejajar dengan bangsa lain.

2. Rentjana Pelajaran Terurai 1952 (Kurikulum 1952)

   Kurikulum ini menyempurnakan Kurikulum 1947 dengan mengatur topik tiap mata pelajaran yang harus berkaitan dengan kehidupan masyarakat. Satu orang guru hanya boleh mengajar satu mata pelajaran.

3. Rentjana Pendidikan 1964 (Kurikulum 1964)

   Fokus pada pengembangan moral, kecerdasan, emosional, keterampilan, dan jasmani, dikenal dengan sebutan Pancawardhana. Pemerintah menetapkan hari Sabtu sebagai hari bagi siswa untuk berlatih berbagai kegiatan sesuai minat dan bakat.

BACA JUGA:Sukabumi Hadirkan Destinasi Wisata Terbaru yang Menakjubkan

4. Kurikulum 1968

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan