Kekacauan Jaringan Kereta Cepat Prancis Akibat Sabotase Menjelang Olimpiade Paris 2024
Kekacauan Jaringan Kereta Cepat Prancis Akibat Sabotase Menjelang Olimpiade--
Juru bicara SNCF mengatakan bahwa "empat kereta dengan atlet di dalamnya mengalami keterlambatan.
Langkah-langkah telah diambil untuk memastikan semua atlet tiba di Paris." Menurut laporan, masalah tersebut sudah diatasi.
BACA JUGA:3 Partai Politik Tertua yang Ada di Indonesia, Salahsatunya PKB dan PDIP
BACA JUGA:Mahasiswa Wajib Tau, Ini Cerita dan Tempat Horor di UPN “Veteran” Yogyakarta
Jaksa Prancis telah membuka penyelidikan kriminal terkait serangan ini. Polisi melaporkan bahwa unit kontra-terorisme tidak menangani penyelidikan ini dan bahwa serangan ini mirip dengan sabotase yang terjadi pada Januari 2023 oleh kelompok kiri ekstrem.
Menteri Transportasi Patrice Vergriete menyebut bahwa perangkat pyrotechnic ditemukan di lokasi kejadian.
CEO SNCF Jean-Pierre Farandou menyatakan bahwa kebakaran menargetkan persimpangan rel kereta, yang menggandakan dampaknya.
Ia menegaskan bahwa serangan ini adalah "serangan yang terencana, terhitung, dan terkoordinasi" yang menunjukkan "keinginan untuk merugikan" rakyat Prancis.
BACA JUGA:Sekelompok Ibu-ibu di Jeneponto Gelar Pesta Miras di Atas Panggung
BACA JUGA:Mengungkap Banpol: Peran, Tugas, dan Perbedaan dengan Polisi
Serangan ini terjadi saat banyak warga Prancis mempersiapkan liburan musim panas mereka.
Perdana Menteri Attal mengungkapkan rasa empati terhadap semua orang Prancis yang terkena dampak, menghargai kesabaran dan pemahaman mereka.
Investigasi terkait serangan ini berlanjut, termasuk insiden serupa yang terjadi pada Mei lalu, ketika sebuah perangkat pyrotechnic ditemukan di jalur kereta cepat di Marseilles pada hari yang sama dengan kedatangan api Olimpiade di kota tersebut. (*)