Provinsi Lampung Tanpa Desa Sangat Tertinggal, Fokus pada Penerapan Smart Village
Ilustrasi - Suasana Desa . Foto: Dok/Ist.--
REL , LAMPUNG - Penjabat (Pj) Gubernur Lampung, Samsudin, mengumumkan bahwa Provinsi Lampung kini tidak memiliki desa dengan status sangat tertinggal.
Dalam keterangannya, Samsudin menekankan bahwa desa merupakan faktor kunci dalam menunjang ekonomi daerah, dan perkembangan desa secara berkelanjutan menjadi prioritas utama dalam strategi pembangunan.
"Dari total 2.446 desa di Lampung, tidak ada lagi desa yang berstatus sangat tertinggal.
Sebagian besar desa telah mengalami kemajuan signifikan dengan status berkembang, maju, bahkan mandiri," ungkap Samsudin.
BACA JUGA:Video Tuduhan Bakso Ronggolawe Gunakan Daging Tikus Viral, Polisi Selidiki Kasusnya
BACA JUGA:Pemotor Jatuh Sendiri di Kebumen dan Minta Rp 4 Juta ke Sopir Bus: Begini Endingnya
Pemerintah Provinsi Lampung juga memfokuskan perhatian pada pengembangan desa dengan menerapkan program smart village pada 2024.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik di desa melalui sistem elektronik dan digital, yang diharapkan dapat mengembangkan sumber daya manusia di desa.
Hingga akhir 2023, sekitar 97 persen dari total desa di Lampung telah menerapkan smart village, dengan hanya 61 desa yang belum menerapkan.
Desa-desa tersebut terletak di Kabupaten Pesisir Barat, Tanggamus, dan Lampung Utara, dan kendala utama penerapan program ini adalah sinyal internet yang belum memadai.
BACA JUGA:Medsos Dihebohkan Video Viral Aksi Saling Serang Diduga Libatkan Dua Kelompok Polisi di Kota Tual
BACA JUGA:Sosok Msbreewc, Wanita Viral dengan Video 'Hot' di Media Sosial
Sebagai bagian dari upaya mendukung penerapan smart village, pemerintah daerah telah menyediakan bantuan sebesar Rp15,9 miliar, yang akan dibagikan kepada setiap desa sebesar Rp6 juta untuk pengembangan program tersebut.**