Ini Alasan Makanan Negeri 'Konoha' Diduga Kotor dan Tidak Higenis, Benarkah?

Foto: Ini Alasan Makanan Negeri 'Konoha' Diduga Kotor dan Tidak Higenis-Istimewa-

RAKYATEMPATLAWANG - Baru-baru ini viral di media sosial video-video yang memperlihatkan makanan kaki lima di India dihidangkan dengan kotor dan tidak higenis.

Karena praktik kebersihan yang buruk.

Banyak penjual makanan yang tidak mematuhi standar keamanan pangan dasar seperti mengenakan celemek, memiliki akses terhadap air keran, mencuci tangan sebelum memasak, menggunakan sabun untuk membersihkan peralatan, memiliki lemari es untuk menyimpan makanan, hingga menggunakan tangan untuk mengaduk adonan.

Praktik penanganan dan perdagangan yang dilakukan pedagang kaki lima India seringkali tidak higienis, sehingga menyebabkan kontaminasi makanan oleh patogen bawaan makanan. 

Penggunaan bahan mentah yang tercemar, metode penyiapan yang tidak higienis, dan wadah yang terinfeksi juga berkontribusi terhadap kontaminasi mikroba pada jajanan kaki lima di negara dengan penduduk terpadat di dunia tersebut.

BACA JUGA:Presiden Jokowi Tanggapi Singkat Terkait Demo Nasional dan Batalnya Pencalonan Kaesang Pangarep di Pilgub Jate

BACA JUGA:PERHATIKAN! Passing Grade SKD CPNS 2024: Ini Target Nilai untuk Lolos Seleksi!

Selain itu, adanya kontaminasi tinja pada air pengolahan dan kondisi tidak sehat di lokasi penyiapan makanan semakin berkontribusi terhadap sifat tidak higienis dari jajanan kaki lima.

Menurut Asosiasi Kesehatan Masyarakat, hanya 53% orang India yang mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar; 38% melakukannya sebelum makan dan hanya 30% yang mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan. 

Peraturan perdagangan makanan diatur oleh Otoritas Standar dan Keamanan Pangan India (FSSAI), yang didirikan berdasarkan Undang-Undang Keamanan dan Standar Pangan pemerintah yang disahkan bersamaan.

FSSAI bertanggung jawab untuk menetapkan standar keamanan dan kualitas pangan berbasis ilmu pengetahuan, mengatur bagaimana produk makanan dan minuman diproduksi, disimpan, dan didistribusikan, dan pada akhirnya menegakkan kepatuhan terhadap aturan-aturan ini.

Fasilitas produksi dan pengolahan makanan kekurangan sumber daya untuk menjaga kebersihan, sehingga mengakibatkan kontaminasi dan berjangkitnya penyakit bawaan makanan. 

BACA JUGA:Prabowo Subianto Dicurigai Berperan dalam Pembatalan RUU Pilkada, Arteria Dahlan Apresiasi Langkah Humanis

BACA JUGA:Ada Kunjungan Iriana Jokowi, Masa Aksi Demo Dibubarkan Paksa, Begini Cerita Seru Demo Penolakan RUU Pilkada!

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan