Kasus DBD di Sumsel Melonjak Tajam!
TERTINGGI: Kasus DBD) di Sumsel sepanjang tahun 2024 mencatat rekor tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Foto: dok/Ilustrasi Pasien DBD--
REL, Palembang – Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sumatra Selatan (Sumsel) sepanjang tahun 2024 mencatat rekor tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sumsel, jumlah kasus DBD mencapai 6.263 kasus dengan 37 kematian sepanjang tahun lalu.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sumsel, Ira Primadesa Ogahtiyah, mengungkapkan bahwa angka tersebut mengalami lonjakan drastis dibandingkan tahun sebelumnya.
"Kasus DBD pada 2024 dibandingkan dengan tahun 2023 mengalami kenaikan sebanyak 3.459 kasus," ujarnya, Selasa (4/2/2025).
BACA JUGA:Dua Rumah Ludes, Enam Rusak Berat, Kerugian Rp1,5 Miliar
Dari seluruh daerah di Sumsel, Palembang menjadi kota dengan kasus terbanyak, mencapai 1.268 kasus dengan 14 kematian.
Selain itu, beberapa daerah lain juga mencatat angka tinggi, di antaranya Banyuasin 634 kasus, Musi Banyuasin 507 kasus, Ogan Komering Ulu Timur 503 kasus, Prabumulih 455 kasus.
Kemudian, Ogan Komering Ulu 412 kasus, Ogan Ilir 369 kasus, Muara Enim 361 kasus dan Lahat: 323 kasus.
Sementara daerah dengan kasus lebih rendah meliputi Lubuk Linggau (284), Ogan Komering Ilir (279), Empat Lawang (194), Ogan Komering Ulu Selatan (152), PALI (151), Musi Rawas (146), Musi Rawas Utara (141), dan Pagar Alam (84 kasus).
BACA JUGA:Kapolres Empat Lawang Bedah Rumah Warga
Dari sisi kematian, setelah Palembang dengan 14 korban, OKU mencatat 8 kematian, disusul Banyuasin (4), Musi Banyuasin dan Ogan Ilir masing-masing (3), serta OKU Selatan (2).
Sedangkan Muratara, Pagar Alam, dan Lahat masing-masing mencatat 1 kematian.
Meskipun jumlah kasus meningkat, tingkat kematian (case fatality rate/CFR) mengalami penurunan dari 0,70% pada 2023 menjadi 0,59% pada 2024.
Hal ini berkat berbagai langkah penanganan yang telah dilakukan pemerintah.