Pengamat Ungkap Penyebab Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi Sumsel 2023

Toko ritel di Sumsel. Foto: dok/ist--

REL, Palembang - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) pada tahun 2023. Menurut Kepala BPS Sumsel, Moh Wahyu Yulianto, pertumbuhan ekonomi Sumsel turun menjadi 5,08%, sedikit di bawah capaian tahun sebelumnya yang mencapai 5,23%.

Pertumbuhan ekonomi Sumsel tahun lalu didorong terutama oleh sektor pertambangan yang tumbuh sebesar 7,89% dan sektor distribusi mencapai 26,61%. Namun, dari sisi pengeluaran, sektor konsumsi rumah tangga masih menjadi pendorong utama, meskipun mengalami perlambatan pertumbuhan menjadi 5,27%.

Pengamat ekonomi Sumsel, Sri Rahayu, telah memprediksi perlambatan pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut berada di kisaran 4,8-5,7%, dengan harapan bahwa momen Pemilihan Umum (Pemilu) akan mendorong sejumlah sektor, termasuk percetakan dan akomodasi.

Namun, faktor yang memengaruhi perlambatan pertumbuhan ekonomi Sumsel ternyata juga terkait dengan penurunan daya beli masyarakat. 

BACA JUGA:Logistik Pemilu Mulai Disebar

BACA JUGA:Kepala Puskesmas Sabokingking Dicopot

Sri Rahayu menjelaskan bahwa konsumsi rumah tangga mengalami penurunan, dipengaruhi oleh kenaikan harga kebutuhan pokok yang menyebabkan tingginya inflasi. Masyarakat kemudian lebih berhemat dan menunggu bantuan sosial dari calon legislatif.

Perlambatan ekonomi ini menimbulkan dampak yang signifikan, terutama dalam menstabilkan harga-harga kebutuhan pokok. Pemerintah diminta untuk mengambil langkah-langkah yang tepat, termasuk melalui program pasar murah, guna menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat Sumatra Selatan. (*)

Tag
Share