Pendap, Kuliner Khas Bengkulu Selatan yang Menggoyang Lidah
Pendap , Bengkulu --
REL , Bengkulu - Pendap adalah salah satu kuliner khas dari Bengkulu Selatan yang tidak hanya mengundang selera tetapi juga menyimpan nilai-nilai budaya yang dalam. Mirip dengan pepes dari budaya Sunda, pendap merupakan hidangan ikan yang dibungkus dengan daun talas, memberikan rasa dan aroma yang khas dari bumi Rafflesia ini.
Satu dari sekian banyak hal yang membedakan pendap dari pepes adalah penggunaan daun talas sebagai pembungkusnya. Proses pengolahan pendap juga tidak sembarangan; hidangan ini membutuhkan waktu panjang untuk memasaknya. Diperlukan waktu hingga 8 jam untuk menghilangkan zat oksalat yang terdapat pada daun talas, yang jika tidak diolah dengan baik dapat menyebabkan reaksi gatal saat dikonsumsi.
Untuk membuat pendap, langkah pertama adalah memilih ikan laut yang sesuai, seperti kakap, gulama, atau kembung, karena dagingnya yang padat dapat menahan proses memasak yang panjang. Ikan dibersihkan dan dipisahkan dari tulangnya, kemudian disiapkan untuk dibumbui.
Bumbu untuk pendap terdiri dari rempah-rempah seperti kunyit, ketumbar, asam kandis, lengkuas, bawang merah, bawang putih, cabai, daun jeruk, garam, dan gula. Semua bahan ini dihaluskan dan dicampur dengan kelapa parut hingga menjadi bumbu halus yang siap digunakan.
BACA JUGA:Taman Kemesraan Malang: Destinasi Romantis di Tengah Alam yang Menawan
BACA JUGA:Menjelajahi Keindahan Tegal: Wisata Alam, Budaya, dan Sejarah yang Tak Terlupakan
Daging ikan kemudian diberi bumbu yang sudah disiapkan, diletakkan di atas daun talas, dan dibungkus rapat dengan menggunakan daun talas tersebut. Biasanya, untuk satu potong ikan diperlukan sekitar 10-15 lembar daun talas.
Selanjutnya, ikan yang sudah dibungkus dengan daun talas kembali dibungkus dengan daun pisang dan diikat dengan tali. Proses terakhir adalah mengukus ikan ini selama 8 jam hingga matang sempurna.
Meskipun teknik modern seperti pengukusan yang dilakukan saat ini, masyarakat Bengkulu zaman dulu biasanya melakukan fermentasi terlebih dahulu sebelum proses pengukusan. Ini dilakukan agar bumbu meresap lebih dalam ke dalam daging ikan, menciptakan cita rasa yang khas dan otentik dari pendap.
Pendap bukan sekadar makanan, tetapi juga bagian dari warisan budaya yang harus dijaga kelestariannya. Dengan nilai-nilai budaya yang terjaga dan proses pembuatan yang khas, pendap tetap menjadi salah satu kuliner yang paling dinantikan di Bengkulu Selatan, menghidupkan tradisi dan kelezatan dalam satu sajian yang istimewa.(*)
BACA JUGA:Menikmati Mahakarya Wisata Nusantara di Malang: Tujuh Destinasi Paling Populer
BACA JUGA:Menikmati Wisata Alam di Bali: Tempat-Tempat Menarik untuk Keluarga