Integrasi Bitcoin ke Sistem Perbankan: Langkah Inovatif untuk Inklusi Keuangan

CEO INDODAX, Oscar Darmawan, menilai bahwa integrasi aset kripto Bitcoin ke dalam sistem perbankan dapat menjadi solusi signifikan untuk mempercepat inklusi keuangan. Foto : Dok/Ist--

REL , - CEO INDODAX, Oscar Darmawan, menilai bahwa integrasi aset kripto Bitcoin ke dalam sistem perbankan dapat menjadi solusi signifikan untuk mempercepat inklusi keuangan. Pandangan ini didasarkan pada kebijakan Pemerintah El Salvador yang mengusulkan reformasi untuk memungkinkan bank beroperasi dengan Bitcoin dan dolar Amerika Serikat (AS).

“Dengan adanya integrasi Bitcoin ke dalam sistem perbankan, sebuah negara tidak hanya menunjukkan keberanian dalam mengambil risiko, tetapi juga memberikan peluang baru bagi inklusi keuangan.

Reformasi ini dapat mempermudah akses masyarakat terhadap layanan keuangan yang lebih modern dan efisien. Ini adalah langkah yang berani dan inovatif yang dapat menginspirasi negara-negara lain untuk mengikuti jejak yang sama," kata Oscar dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

El Salvador, di bawah kepemimpinan Presiden Nayib Bukele, terus melanjutkan program "1 BTC per hari", membeli Bitcoin secara konsisten meskipun kondisi pasar sedang lesu.

BACA JUGA:Penemuan Narkoba BNNP Banten: Modus Kamuflase yang Mencengangkan

BACA JUGA:Teluk Buo, Padang: Destinasi Wisata Ekowisata yang Menawan

Menurut data dari BitInfoCharts, negara ini aktif membeli 1 Bitcoin setiap hari sejak Maret melalui dompet dingin yang dikelola pemerintah. Bukele menegaskan bahwa El Salvador akan melanjutkan pembelian ini sampai tidak lagi memungkinkan dengan mata uang fiat.

Keputusan ini dilakukan setelah pengumuman pada November 2022 dan konfirmasi pada Februari bahwa El Salvador tidak berencana menjual cadangan BTC-nya. Dalam tiga tahun terakhir, negara ini telah menambang 474 Bitcoin.

Bulan lalu, El Salvador mengumumkan rencana untuk mempercepat integrasi Bitcoin ke dalam sistem perbankannya. Oscar menyatakan bahwa langkah ini bisa menjadi contoh bagi negara lain yang ingin memperkuat posisi mereka dalam ekosistem kripto dan menunjukkan keyakinan yang tinggi terhadap potensi jangka panjang Bitcoin sebagai aset digital.

Oscar menekankan bahwa strategi akumulasi Bitcoin dapat berfungsi sebagai cadangan nilai yang tangguh bagi negara, memberikan diversifikasi lebih baik bagi portofolio keuangan nasional dalam konteks ketidakpastian ekonomi global. Langkah ini mengukuhkan posisi El Salvador sebagai pionir dalam adopsi kripto dan strategi perlindungan nilai jangka panjang.

BACA JUGA:Padang, Sumatera Barat: Menyelami Keindahan Tujuh Destinasi Wisata Paling Populer

BACA JUGA:Destinasi Wisata Alam Menarik di Kabupaten Temanggung untuk Healing

"Keputusan El Salvador untuk terus melakukan pembelian Bitcoinnya ketika pasar sedang lesu menunjukkan komitmen yang kuat terhadap strategi jangka panjangnya dalam mengadopsi teknologi blockchain. Hal ini juga berdampak positif terhadap pertumbuhan industri kripto secara global,” ujar Oscar.

Oscar juga menambahkan bahwa teknik Dollar Cost Averaging (DCA) bisa diterapkan dalam investasi Bitcoin.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan