Keluarga Mengidentifikasi Kerangka Hermansa Bin Midun, Evakuasi di RS Sobirin Muara Beliti

RAKYATEMPATLAWANG.BACAKORAN.CO -- Kerangka manusia yang dievakuasi telah dibawa ke RS Sobirin Muara Beliti oleh Satreskrim Polres Musi Rawas (Mura), bersama dengan tim Inafis dan Polsek Muara Beliti pada Kamis (11/7/2024).

Informasi tersebut telah disampaikan kepada masyarakat, termasuk warga Musi Rawas, Lubuklinggau, dan Muratara.

BACA JUGA:Penemuan Kerangka Manusia di Kebun Desa Durian Remuk, Muara Beliti

Keluarga mengidentifikasi kerangka manusia tersebut berdasarkan pakaian yang ditemukan di dekatnya, termasuk 1 celana training, 1 celana dalam, dan 1 baju.

Menurut keterangan dari seorang warga bernama Candra, kerangka manusia tersebut adalah Hermansa Bin Midun, lahir pada tanggal 2 April 1992, berusia 32 tahun, seorang petani yang tinggal di Pal Besi, RT 07, Kelurahan Jukung, Kecamatan Lubuklinggau Selatan I, Kota Lubuklinggau.

Kapolres Mura, AKBP Andi Supriadi SH, SIK, MH, melalui Kasi Humas AKP Herdiansyah, bersama Kapolsek Muara Beliti Iptu Subardi, mengkonfirmasi hal tersebut pada Kamis (11/7/2024).

BACA JUGA:Imigrasi Palembang Siap Lancarkan Kerangkatan CJH Sumsel dan Babel

"Setelah evakuasi di RS Dr. Sobirin Muara Beliti, seorang warga bernama Candra mengidentifikasi kerangka manusia tersebut sebagai saudaranya sendiri," ujar Kasi Humas.

Kasi Humas menjelaskan bahwa keluarga Hermansa telah mengunjungi Polsek Muara Beliti setelah mendapatkan informasi penemuan kerangka manusia tersebut.

Hermansa dilaporkan meninggalkan rumah pada Minggu, 03 Maret 2024, sekitar pukul 09.00 WIB, mengenakan baju motif bergaris biru, abu-abu, dan putih, serta celana training hitam dengan lis merah.

BACA JUGA:Kerangka Manusia Ditemukan di Eks Gudang Semen Baturaja Portland Cemens di Palembang

Pakaian yang ditemukan di lokasi kejadian identik dengan yang dikenakan Hermansa saat itu, sesuai pengakuan istrinya.

Keluarga dibantu oleh pihak kepolisian dalam proses pengambilan kerangka Hermansa di ruang jenazah RS Dr. Sobirin. Kerangka Hermansa kemudian dimandikan dan dibungkus dengan kain kafan sebelum dibawa ke Desa Muara Kati Lama untuk dimakamkan.

BACA JUGA:Misteri Mayat dalam Toren Air: Ancaman Kesehatan dan Masyarakat Terkejut.