BTNK Rencanakan Penutupan Sementara Taman Nasional Komodo untuk Pemulihan

Reporter: Pauzan |

Editor: Pauzan |

Selasa , 16 Jul 2024 - 09:44

Istimewa --

RAKYATEMPATLAWANG – Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) sedang mengkaji rencana penutupan aktivitas wisata di Taman Nasional Komodo, salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia.

Kepala BTNK, Hendrikus Rani Siga, mengungkapkan bahwa kajian ini ditargetkan selesai pada tahun ini, dengan harapan penutupan dapat mulai diterapkan secara bertahap pada pertengahan tahun depan.

"Kajiannya selesai tahun ini sehingga diharapkan pertengahan tahun depan sudah bisa diterapkan secara bertahap," kata Hendrikus pada Senin (15/7/2024).

Ia menambahkan bahwa penutupan ini bisa bersifat total atau hanya pada hari-hari tertentu, tergantung hasil kajian serta masukan dari masyarakat dan pihak terkait lainnya.

Hendrikus menjelaskan bahwa ada empat alasan utama yang mendorong rencana penutupan sementara ini.

Pertama, Taman Nasional Komodo memerlukan pemulihan dari tekanan akibat aktivitas wisata yang sangat intens dan cenderung meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

"Memberikan kesempatan kawasan dan sumber daya alam TNK untuk bisa 'beristirahat dan atau memulihkan diri' dari tekanan akibat aktivitas wisata," jelas Hendrikus.

Alasan kedua adalah untuk mendorong spot-spot wisata di daratan Pulau Flores sebagai destinasi utama selain Taman Nasional Komodo.

Saat ini, kunjungan wisatawan cenderung terpusat di kawasan Taman Nasional Komodo. "Menjadikan daya tarik wisata di 'mainland' Pulau Flores juga sebagai tujuan wisata pilihan utama selain TNK," tambahnya.

Ketiga, penutupan ini diharapkan dapat meningkatkan peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar daya tarik wisata di Pulau Flores dan sekitarnya.

btnk rencanakan penutupan sementara taman nasional komodo untuk pemulihan                            rakyatempatlawang – balai taman nasional komodo (btnk) sedang mengkaji rencana penutupan aktivitas wisata di taman nasional komodo, salah satu destinasi wisata favorit di indonesia.
 kepala btnk, hendrikus rani siga, mengungkapkan bahwa kajian ini ditargetkan selesai pada tahun ini, dengan harapan penutupan dapat mulai diterapkan secara bertahap pada pertengahan tahun depan.
"kajiannya selesai tahun ini sehingga diharapkan pertengahan tahun depan sudah bisa diterapkan secara bertahap," kata hendrikus pada senin (15/7/2024). 
ia menambahkan bahwa penutupan ini bisa bersifat total atau hanya pada hari-hari tertentu, tergantung hasil kajian serta masukan dari masyarakat dan pihak terkait lainnya.
baca juga:perseteruan antara rocky gerung dan hotman paris: debat filosofis vs hukum berkecamuk.
baca juga:kisah jenderal sudirman: dari sekolah dasar hingga legenda perjuangan kemerdekaan
hendrikus menjelaskan bahwa ada empat alasan utama yang mendorong rencana penutupan sementara ini. 
pertama, taman nasional komodo memerlukan pemulihan dari tekanan akibat aktivitas wisata yang sangat intens dan cenderung meningkat dalam beberapa tahun terakhir. 
"memberikan kesempatan kawasan dan sumber daya alam tnk untuk bisa 'beristirahat dan atau memulihkan diri' dari tekanan akibat aktivitas wisata," jelas hendrikus.
alasan kedua adalah untuk mendorong spot-spot wisata di daratan pulau flores sebagai destinasi utama selain taman nasional komodo.
baca juga:aktor amar zoni muncul dengan kondisi memprihatinkan usai mendekam di polres jakarta barat
baca juga:kenapa distrik oncusse milik timur leste namun terletak di wilayah indonesia,begini penjelasanya!
 saat ini, kunjungan wisatawan cenderung terpusat di kawasan taman nasional komodo. "menjadikan daya tarik wisata di 'mainland' pulau flores juga sebagai tujuan wisata pilihan utama selain tnk," tambahnya.
ketiga, penutupan ini diharapkan dapat meningkatkan peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar daya tarik wisata di pulau flores dan sekitarnya.
 terakhir, rencana ini bertujuan untuk mendorong efektivitas pengelolaan melalui penataan kembali sumber daya manusia (sdm), infrastruktur, dan relasi dengan para pihak, terutama masyarakat dalam kawasan sebagai bagian dari revitalisasi instrumen pengelolaan taman nasional komodo.
hendrikus menegaskan bahwa keputusan ini harus melalui kajian ilmiah dan mendengarkan masukan dari semua pihak terkait.
baca juga:kesejahteraan guru terabaikan: tantangan di balik kebijakan pendidikan baru
baca juga:menag tetap ucapkan salam lintas agama meski diharamkan mui: demi keharmonisan
 "tentu semuanya harus melalui kajian secara ilmiah dan mendengar masukan dari semua pihak yang terkait," tandasnya.
selain itu, dalam berita terkait, sebuah kapal nelayan tenggelam di pulau padar, mengakibatkan empat orang terombang-ambing dan lemas sebelum berhasil diselamatkan. 
sementara itu, puluhan duta besar digigit nyamuk saat berkunjung ke parapuar labuan bajo, menambah daftar kejadian yang menarik perhatian di kawasan tersebut.
dengan rencana ini, btnk berharap dapat memberikan kesempatan bagi taman nasional komodo untuk pulih sekaligus mendorong pengembangan destinasi wisata lainnya di pulau flores, yang pada akhirnya diharapkan dapat memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat setempat. (*)