REL,EMPATLAWANG.BACAKORAN.CO.ID – Konflik antar perguruan pesilat kembali mencuat setelah dua anggota PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) Jember diduga terlibat dalam pengeroyokan terhadap pesilat dari perguruan Pagar Nusa. Insiden ini terjadi di Pantai Payangan, Kecamatan Ambulu pada Rabu malam, 24 Juli 2024, sekitar pukul 20.00 WIB.
BACA JUGA:Viral: Mama Muda Buka Baju Saat Live TikTok, Bersembunyi di Polres untuk Menghindari Amuk Warga
BACA JUGA:Mengerikan: Pasutri di Jakarta Utara Aniaya Dua Balita Akibat Dendam Tak Dapat Kiriman Uang
Menurut Kapolsek Ambulu AKP Suhartanto, kejadian bermula ketika dua anggota PSHT yang diduga dalam keadaan mabuk mengendarai sepeda motor dengan kebut-kebutan dan suara knalpot yang bising di sekitar tempat latihan pesilat Pagar Nusa. Saat itu, pesilat Pagar Nusa yang sedang berlatih menegur tindakan mereka.
"Teguran tersebut rupanya membuat kedua anggota PSHT marah dan akhirnya menganiaya seorang pesilat Pagar Nusa," kata Suhartanto.
BACA JUGA:Peluncuran Suzuki Satria 2025: Pembaruan Terbaru Motor Legendaris
BACA JUGA:Meritokrasi Hati
Setelah menerima laporan, pihak Polsek Ambulu bersama Pengaman PSHT (Pamter) dan Pagar Nusa melakukan mediasi di lokasi kejadian.
Secara organisasi, kasus tersebut diselesaikan dengan damai, didukung oleh kehadiran Ketua Pagar Nusa dan Pamter.
Namun, masalah berlanjut ketika video berdurasi 15 menit yang menunjukkan aksi pengeroyokan tersebar di grup WhatsApp.
Video tersebut mengundang reaksi keras dari orang tua korban yang merasa tidak terima dengan perlakuan terhadap anak mereka.
BACA JUGA:Wanita Tewas di Hutan Maluku Tengah, Sempat Video Call dengan Pria Tak Dikenal
BACA JUGA:Polsek Lais Temukan 16 Paket Sabu dan Uang Tunai
Orang tua korban akhirnya melaporkan kasus ini ke polisi. "Akhirnya, orang tua korban tidak terima dan melaporkan kasus itu ke polisi," tambah Suhartanto.
Kasus ini kini tengah dalam penanganan lebih lanjut oleh pihak kepolisian untuk menindaklanjuti laporan tersebut.