Jaringan Damai Papua Mengecam Pembunvhan Pilot Selandia Baru di Papua Tengah

Selasa 06 Aug 2024 - 14:18 WIB
Reporter : Riski
Editor : Riski

REL.BACAKORAN.CO - Jaringan Damai Papua (JDP) mengecam keras tindakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menembak mati pilot asal Selandia Baru, Glen Malcolm Conning (50), di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada hari Senin pukul 10.00 WIT. 

Juru Bicara JDP, Yan Christian Warinussy, dalam keterangannya di Manokwari, Papua Barat, menyatakan bahwa tindakan KKB tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap Pasal 338 juncto Pasal 340 juncto Pasal 351 KUHP mengenai penghilangan nyawa orang lain.

Warinussy mengecam tuduhan KKB yang menyebut bahwa Conning adalah agen intelijen atau mata-mata sebagai tuduhan yang tidak berdasar, sepihak, dan sesat.

"JDP sangat menyesalkan tindakan main hakim sendiri yang menewaskan pilot asal Selandia Baru," ujar Yan Warinussy. Ia juga menekankan pentingnya investigasi yang melibatkan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Republik Indonesia untuk memastikan bahwa semua unsur kejahatan kemanusiaan (crime against humanity) diperiksa dengan cermat.

BACA JUGA:Lantaran Cemburu, Seorang Pria Tega Bakar Rumah Istrinya

BACA JUGA:Pembunuhan Mengerikan : Kuli Bangunan Tega Bunuh Keluarga Polisi

Warinussy mengusulkan agar Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, memimpin langsung investigasi multipihak mengenai kasus ini, mengingat peristiwa tersebut telah menjadi sorotan internasional.

JDP juga meminta Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memberikan akses kepada Komnas HAM dalam penyelidikan peristiwa pembunuhan di luar hukum ini.

Menurut Warinussy, JDP akan terus mengawal seluruh proses investigasi kriminal dan dugaan pelanggaran hak asasi manusia terkait penembakan tersebut. KKB tidak hanya menembak Conning, tetapi juga membakar jasadnya bersama dengan helikopter tipe IWN MD.500 ER PK milik PT Intan Angkasa Air Service.

"JDP akan terus mengawasi untuk memastikan apakah ada upaya kontra-spionase terkait peristiwa pembunuhan pilot Selandia Baru ini," tambah Warinussy.***

BACA JUGA:Penembakan Pilot Selandia Baru di Papua: KKB Pertegas Eksistensi dengan Teror dan Implikasi Sosial

BACA JUGA:Lima Anggota Perguruan Silat PSHT Menganiaya Pekerja Tol di Semarang

Kategori :