REL, Inggris - Setelah hanya finis sebagai runner-up di belakang Manchester City pada musim lalu, Arsenal bertekad untuk memperbaiki diri dan memastikan bahwa musim ini mereka bisa mengakhiri kompetisi Liga Inggris di posisi teratas.
Pada musim 2022-23, Arsenal menghabiskan waktu paling lama di puncak klasemen Liga Inggris—selama 248 hari—tanpa berhasil mengunci gelar juara. Nasib buruk ini berlanjut pada musim 2023-24, di mana mereka hanya terpaut dua poin dari City.
Kedekatan dengan gelar juara yang selalu luput dari genggaman membuat manajer Mikel Arteta mencoba metode yang tidak biasa selama pramusim.
Menurut laporan dari The Athletic, dalam sebuah acara makan malam tim, Arteta menyewa pencopet profesional untuk mengelilingi meja dan mengambil barang-barang milik anggota skuad tim utama.
BACA JUGA:Kenangan Pahit Selama Menjadi Manajer Liverpool
BACA JUGA:Hampir Batalkan Transfer Conor Gallagher
Setelah acara selesai, Arteta meminta para pemain untuk mengosongkan saku mereka, dan banyak dari mereka kehilangan barang berharga mereka.
Momen ini dimaksudkan untuk menunjukkan kepada skuad bahwa mereka harus selalu siap dan waspada setiap saat.
Meskipun banyak pertanyaan muncul seperti dari mana Arteta menyewa pencopet tersebut dan apa hubungannya kesiapan selama makan malam dengan kesiapan di lapangan sepak bola, ini hanyalah salah satu metode pelatihan mental yang digunakan oleh Arteta saat ia memasuki musim kelimanya memimpin Arsenal.
Sebelumnya, dalam serial dokumenter "All or Nothing: Arsenal," Arteta menggunakan keterampilan menggambar Pictionary-nya dengan menggambar hati dan otak yang bergandengan tangan.
BACA JUGA:Pria Baru Keluar Penjara Ditangkap Usai Pelecehan Seksual Terhadap Mahasiswi di Lubuklinggau
Ini dilakukan setelah Arsenal kalah dalam tiga dari lima pertandingan pembuka Liga Inggris untuk menjelaskan bahwa kedua hal tersebut perlu bekerja secara harmonis di lapangan agar The Gunners dapat meraih kesuksesan.
"Teman-teman, kita harus bermain dengan hati yang besar," katanya sambil menggambar.
"Pada saat yang sama, kita harus bermain dengan otak yang cerdas. Dan ini harus bekerja bersama. Inilah gairah kalian, bagaimana manajer kalian ingin kalian berikan dalam permainan. Seberapa besar kalian ingin berkomitmen dalam permainan," tambahnya.