Hal ini mungkin terjadi karena endapan atau kristal yang terbentuk dari asam jengkolat mengiritasi saluran kemih.
3. Sulit buang air kecil
Selain timbul nyeri saat buang air kecil, orang yang mengalami keracunan jengkol terkadang mengeluhkan kesulitan buang air kecil (anuria).
Saat buang air kecil, volume urine yang keluar juga cenderung lebih sedikit dari biasanya.
Hal ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman karena buang air kecil belum tuntas. Gejala anyang-anyangan pun bisa berlanjut.
4. Urine berdarah
Studi kasus dalam International Medical Case Reports Journal menunjukkan bahwa pasien dengan kejengkolan dapat mengalami kencing berdarah.
Kencing berdarah atau hematuria ini terjadi karena kristal pada batu ginjal menyebabkan luka dan iritasi pada ureter dan mengakibatkan darah ikut keluar saat buang air kecil.
Kencing berdarah biasanya ditandai dengan urine berwarna merah, merah muda, atau kecokelatan. Kondisi ini juga bisa disertai dengan rasa panas saat buang air kecil.
Cara mengatasi keracunan jengkol
Pengobatan kejengkolan bisa berbeda-beda tergantung dengan gejala yang dialami.
Karena bisa menimbulkan endapan pada ginjal, Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter ketika mengalami gejala kejengkolan.
Di bawah ini adalah pengobatan dan perawatan rumahan untuk mengatasi keracunan jengkol.
Obat diuretik: dokter bisa memberikan diuretik dan pemasangan kateter urine. Ini bertujuan meningkatkan aliran urine, sehingga endapan kristal asam jengkolat dapat ikut terbuang melalui urine.
Dialisis: dilakukan pada kasus yang berat jika menyebabkan gagal ginjal akut.
Perbanyak minum air putih: asupan cairan dengan minum air putih dapat membantu mengeluarkan kristal atau endapan asam jengkolat melalui urine.