Untuk Anda yang suka makan jengkol, apakah Anda tahu jengkol bisa menyebabkan keracunan? Kebanyakan masyarakat menyebut kondisi ini dengan “kejengkolan”. Keracunan jengkol ternyata bisa menimbulkan dampak yang serius, terutama pada ginjal. Ketahui gejalanya agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Tanda dan gejala keracunan jengkol
Keracunan jengkol adalah keracunan makanan yang muncul akibat makan jengkol berlebihan. Hal ini terjadi karena jengkol mengandung asam jengkolat yang tinggi.
Jika dikonsumsi berlebihan, asam jengkolat dapat mengendap dan membentuk kristal di ginjal serta saluran kemih.
BACA JUGA:9 Jenis Labu yang Lezat untuk Penuhi Kebutuhan Gizi
BACA JUGA:Warga Taba Saling Ditangkap Polisi Bawa 1,5 Ton Pertalite Oplosan
Ciri-ciri keracunan jengkol rata-rata muncul 2 – 12 jam setelah makan jengkol, tapi ada juga yang baru muncul setelah 36 jam. Berikut ini ciri-ciri kejengkolan yang umum terjadi.
1. Nyeri perut dan pinggang
Pada sebagian orang, makan jengkol berlebihan bisa menyebabkan sakit perut dan nyeri pinggang.
Endapan kristal bisa menekan ginjal dan kandung kemih dan mengganggu fungsinya sehingga menyebabkan rasa nyeri.
BACA JUGA:Kejati Sumut Tangkap Tersangka Korupsi Program Indonesia Pintar di Langkat
BACA JUGA:Penemuan Jasad WNA di Pantai Bingin, Bali, Masih Dalam Penyelidikan
Pada kasus kejengkolan yang berat, penderitanya mungkin merasakan sakit perut hebat yang terkadang disertai dengan pusing, mual, dan muntah.
2. Nyeri saat buang air kecil
Gejala kejengkolan lainnya yang umum terjadi adalah timbul rasa nyeri saat buang air kecil atau anyang-anyangan. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut juga dengan disuria.