Semua pekerjaan yang kita ketahui saat ini akan otomatis digantikan oleh AI." Pandangan ini didasarkan pada keyakinannya bahwa AI akan terus berkembang dengan kecepatan eksponensial, menembus batasan-batasan yang sebelumnya dianggap mustahil.
Musk menggambarkan skenario di mana AI tidak hanya menggantikan pekerjaan di sektor manufaktur atau layanan, tetapi juga dalam bidang kreatif dan intelektual.
Pekerjaan yang melibatkan penulisan, desain, bahkan penelitian ilmiah, bisa dilakukan oleh AI dengan tingkat akurasi dan kreativitas yang setara atau bahkan lebih baik dari manusia.
Tantangan dan Peluang
Pernyataan Musk ini menimbulkan tantangan besar bagi masyarakat dan pemerintah di seluruh dunia.
Bagaimana kita bisa mempersiapkan diri menghadapi dunia di mana pekerjaan konvensional tidak lagi tersedia?
BACA JUGA:Google Resmi Luncurkan Pixel 9 dengan Kamera Lebih Canggih dan Desain Baru di Acara Made by Google
BACA JUGA:PHRI Laporkan Kasus Peretasan Akun Google Bisnis Hotel ke Bareskrim Polri
1. Universal Basic Income (UBI)
Salah satu solusi yang sering dibahas adalah Universal Basic Income (UBI), di mana setiap warga negara menerima sejumlah uang secara reguler tanpa syarat.
Musk sendiri adalah pendukung konsep ini, dengan alasan bahwa jika AI mengambil alih semua pekerjaan, masyarakat tetap membutuhkan sumber pendapatan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
2. Pendidikan dan Pelatihan Ulang
Masyarakat perlu beradaptasi dengan perubahan ini melalui pendidikan dan pelatihan ulang.
Fokus pada keterampilan yang tidak mudah diotomatisasi, seperti kreativitas, pemikiran kritis, dan kecerdasan emosional, dapat membantu individu menemukan peran baru di dunia yang didominasi oleh AI.
3. Regulasi dan Pengawasan AI
Pengembangan AI perlu diiringi dengan regulasi yang ketat untuk memastikan bahwa teknologi ini digunakan untuk kebaikan bersama dan tidak menimbulkan dampak negatif yang signifikan.