REL,EMPATLAWANG.BACAKORAN.CO.ID - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Lampung menjelaskan Megathrust adalah area pertemuan antara lempeng teknonik.
Wilayah Indonesia sendiri terletak di pertemuan beberapa lempeng teknonik, menjadikannya salah satu wilayah paling rawan gempa di dunia.
Bahkan di Lampung ada beberapa zona Megathrust yang berpotensi berdampak gempa dan tsunami. Seperti Pesisir Barat, Pesisir Tanggamus, Pesisir Pesawaran, Pesisir Lampung Selatan, dan Pasisir Bandar Lampung.
BACA JUGA:Menguak Rahasia di Balik Dinding Cendana: Kunjungan Mahasiswa ke Soeharto Pasca-Kepresidenan
BACA JUGA:Pemerintah Tak Bisa Mengubah Putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024, Kata Hendri Satrio
BMKG menyebut bebeapa daerah itu sangat rentan terhadap gempa kuat dan tsunami.
“Pantai barat Lampung, termasuk kawasan seperti Krui hingga Bengkunat, berada di jalur yang berisiko tinggi. Dalam sejarahnya, wilayah ini pernah mengalami gempa kuat serta tsunami dan potensi ancaman di masa depan tetap ada,” tulis BMKG Lampung melalui unggahan di Instagram @bmkglampung, Kamis (15/8/2024).
Dijelaskan, wilayah Indonesia telah mengalami beberapa gempa besar disertai tsunami akibat Megathrust, seperti Gempa Aceh 2004 dan Gempa Mentawai 2010.
BACA JUGA:Jokowi Merasa Ditinggalkan: Maudy Asmara Sebut Sebagai Curhat Politik
BACA JUGA:Anies Baswedan Dikabarkan Diusung PDIP Maju Pilkada Jakarta 2024, Ini Rincian Harta Kekayaannya
Kedua gempa ini membawa dampak yang dahsyat hingga memakan ribuan korban jiwa hingga kerusakan infrastruktur yang signifikan.
Sejarah ini menjadi pengingat akan risiko yang kita hadapi dan pentingnya belajar dari masa lalu untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
“Gempa besar mungkin terasa seperti ancaman yang tidak terlihat, tetapi sejarah mengingatkan kita bahwa bahaya itu nyata dan selalu mengintai, Wilayah seperti Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara terus berada dalam risiko,” tulis BMKG Lampung.
Untuk itu, BMKG mengingatkan pentingnya bagi Masyarakat untuk selalu waspada daa memahami langkah-langkah mitigasi bencana.