Peringatan Potensi Gempa Megathrust di Bali: Imbauan untuk Wisatawan

Sabtu 07 Sep 2024 - 13:01 WIB
Reporter : Pauzan
Editor : Pauzan

RAKYATEMPATLAWANG - Para wisatawan yang berencana mengunjungi Bali diingatkan akan potensi terjadinya gempa megathrust yang dapat melanda pulau ini kapan saja.

 Pusat Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia (BMKG) menegaskan bahwa meskipun masyarakat diminta tetap tenang dan menjalankan aktivitas normal, ancaman gempa besar ini adalah kenyataan yang harus diwaspadai.

Menurut BMKG, gempa megathrust tersebut berpotensi berasal dari celah seismik Nankai di lepas pantai timur Jepang, khususnya di wilayah Kyushu, Kinki, dan Shikoku. 

Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG menjelaskan bahwa jika gempa besar terjadi di Nankai megathrust dan memicu tsunami, masyarakat Indonesia harus waspada karena tsunami besar di Jepang dapat mencapai wilayah Indonesia, termasuk Bali.

BACA JUGA:Gempa Bumi 4,9 Magnitudo Guncang Sebagian Besar Wilayah Bali

BACA JUGA:Polda Kalteng Tetapkan 350 Tersangka Kasus Pencurian Sawit

Peta dampak potensial gempa menunjukkan bahwa provinsi yang paling terdampak adalah Bali dan Aceh, dengan Bali menjadi salah satu wilayah yang paling rentan.

 Data historis menunjukkan bahwa zona sumber gempa yang secara langsung mempengaruhi Bali mampu menghasilkan gempa dengan magnitudo lebih dari 8,0 setiap satu atau dua abad.

 Para ilmuwan Jepang menyatakan bahwa celah Nankai mampu memicu gempa berkekuatan 9,1 jika seluruh tepi patahannya bergerak secara simultan.

Gempa megathrust di wilayah Selat Sunda dan Mentawai-Siberut, yang dianggap "hanya masalah waktu," juga menjadi perhatian serius. 

BACA JUGA:Gempa Berkekuatan 5,1 Guncang Pulau Bali, Warga Panik

BACA JUGA:Gempa M 4,9 Guncang Gianyar Bali, Getaran Terasa hingga Lombok

Namun, Kepala BMKG Bali, Cahyo Nugroho, menekankan bahwa ini tidak berarti gempa akan terjadi dalam waktu dekat. 

"Sampai saat ini, belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat memprediksi gempa secara tepat dan akurat," ujarnya.

Nugroho menegaskan bahwa ancaman gempa megathrust telah ada sejak sebelum terjadinya gempa Aceh dan tsunami pada tahun 2004.

Kategori :