2. Regulasi dan Pengawasan
- Dolar AS : Sebagai mata uang resmi, dolar diatur secara ketat oleh pemerintah dan lembaga keuangan.
Federal Reserve, bank sentral AS, memiliki kendali penuh atas penciptaan dan distribusi dolar, memungkinkan mereka untuk mengatur kebijakan moneter seperti suku bunga dan inflasi.
Ini memberikan stabilitas, tetapi juga berarti bahwa nilai dolar dapat dipengaruhi oleh keputusan politik.
- Bitcoin: Bitcoin, di sisi lain, beroperasi di luar kontrol pemerintah atau lembaga keuangan mana pun.
Ini menjadikannya sebagai alat tukar yang bebas dari intervensi, tetapi juga membuatnya rentan terhadap volatilitas yang ekstrem.
Di beberapa negara, Bitcoin menghadapi regulasi yang ketat atau bahkan larangan, sementara di negara lain, ia diterima sebagai alat pembayaran yang sah.
Kurangnya regulasi yang konsisten menambah elemen risiko bagi para pengguna Bitcoin.
BACA JUGA:Mata Gabung Western Sydney Wanderers
BACA JUGA:Tampil Mengesankan Berkat ‘Straight-Talking’
3. Inflasi dan Kelangkaan
- Dolar AS: Sebagai mata uang fiat, dolar tidak memiliki batasan jumlah.
Federal Reserve dapat mencetak lebih banyak dolar sesuai kebutuhan ekonomi, yang dapat menyebabkan inflasi.
Seiring waktu, inflasi menggerogoti daya beli dolar, yang berarti bahwa jumlah uang yang sama akan membeli lebih sedikit barang dan jasa di masa depan.
- Bitcoin: Bitcoin dirancang dengan prinsip kelangkaan.
Hanya akan ada 21 juta Bitcoin yang pernah dibuat, dan laju penciptaannya semakin berkurang seiring waktu melalui proses yang dikenal sebagai halving.