RAKYATEMPATLAWANG - Polemik di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) semakin memanas, terutama terkait kepemimpinan Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya.
Sejumlah pihak dalam tubuh NU berencana menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB) PBNU, sebuah gerakan yang bertujuan menggoyang posisi Gus Yahya dari kursi Ketua Umum.
BACA JUGA:Jawa Timur Berjaya, Bripda Rizky Anugrah Prasetyo Pecundangi Taekwondoin Jawa Barat!
Gerakan ini bukanlah sebuah inisiatif spontan, melainkan merupakan bentuk kekecewaan yang telah terpendam sejak lama di kalangan struktural dan kultural Nahdlatul Ulama (NU).
MLB: Upaya Terakhir Menyelamatkan Organisasi
Sekretaris Steering Committee MLB PBNU, Abdussalam Shoib atau yang dikenal dengan Gus Salam, menegaskan bahwa Muktamar Luar Biasa (MLB) adalah langkah terakhir untuk menyelamatkan PBNU dari manajemen yang dinilai bermasalah di bawah kepemimpinan Gus Yahya.
Menurutnya, banyak kritikan yang disampaikan kepada PBNU di bawah Gus Yahya tidak mendapat tanggapan yang memadai.
Keadaan ini akhirnya memicu keresahan di kalangan NU, baik secara struktural maupun kultural.
"MLB ini benar-benar jalan terakhir yang kita ambil dan situasi darurat yang harus kita lakukan untuk memperbaiki keadaan," ungkap Gus Salam, Senin 16 September 2024.
Gerakan ini diinisiasi setelah banyaknya kegaduhan dan kebijakan PBNU yang dianggap kontroversial serta kontraproduktif dalam pengelolaan organisasi.
Gus Salam juga menambahkan bahwa banyak warga NU yang merasa gelisah dengan arah kepemimpinan Gus Yahya.
BACA JUGA:Pembunuhan Sad*s di Padang Pariaman, Jasad Nia Ditemukan Terkubur dengan Luka Lebam
BACA JUGA:9 Minuman Tradisional Indonesia yang Menyehatkan
“Banyak pihak di tingkat struktural maupun kultural NU merasa gelisah dengan kesalahan manajemen di PBNU saat ini,” jelasnya.