Kemenag Gandeng Akademisi dan Aktivis

Sabtu 05 Oct 2024 - 21:24 WIB
Reporter : Farel
Editor : Mael

REL, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) bekerja sama dengan akademisi, baik dari dalam maupun luar negeri, serta para aktivis lingkungan untuk mendalami praktik-praktik terbaik terkait masjid ramah lingkungan.

Selain itu, guru dan takmir masjid juga ikut berpartisipasi dalam program ini.

Sebanyak 54 orang akan turut ambil bagian dalam acara International Symposium on Innovative Masjid (ISIM) 2024 yang mengusung tema "Eco-friendly Mosque, Climate Change, and Future Generation".

Dalam kegiatan tersebut, peserta diharapkan dapat menulis dan mengkaji praktik baik dari masjid yang ramah lingkungan, sekaligus menyoroti peran penting rumah ibadah dalam mendukung terciptanya ekosistem yang lebih hijau.

BACA JUGA:IKN Bangun Madrasah Terpadu dengan Fasilitas Lengkap

BACA JUGA:Masyarakat Kota Agung Tak Sabar, Yulius Maulana-Budiarto Marsul Disambut dengan Gegap Gempita

Hasil kajian ini diharapkan akan menjadi acuan dalam pengembangan masjid ramah lingkungan di masa depan, serta memperkuat kontribusi rumah ibadah dalam upaya pelestarian lingkungan secara menyeluruh.

Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam), Kamaruddin Amin, menekankan pentingnya peran masjid sebagai pelopor dalam gerakan konservasi lingkungan di tengah meningkatnya masalah perubahan iklim.

"Perubahan iklim adalah tantangan yang harus dihadapi bersama, dan masjid sebagai pusat gerakan sosial harus ikut terlibat dalam menyikapi isu ini," kata Kamaruddin.

Sebagai langkah konkret, Kamaruddin menyarankan agar pesan-pesan tentang pentingnya pelestarian lingkungan disampaikan dalam khutbah Jumat.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran umat tentang perlunya menjaga kelestarian alam.

Selain itu, ia juga mendorong penerapan teknologi ramah lingkungan di masjid, seperti penggunaan energi terbarukan dan pengelolaan sampah yang lebih baik.

Langkah ini, menurut Kamaruddin, merupakan bagian dari dakwah bil hal atau dakwah melalui tindakan nyata.

"Masjid yang selalu ramai dengan jemaah dapat menjadi contoh dalam upaya pengurangan jejak karbon dan penerapan gaya hidup yang berkelanjutan," tambahnya.

Kamaruddin juga menegaskan bahwa keterlibatan agama dan rumah ibadah dalam isu-isu lingkungan akan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan nomor 13 yang berkaitan dengan perubahan iklim.

Kategori :