Ikut Cahaya

Kamis 04 Jan 2024 - 20:35 WIB
Reporter : Adi Candra
Editor : Mael

BACA JUGA:Pedagang Ikan Cupang Ditemukan Meninggal

"Bagaimana kalau kita ke museum Natural History? Pernah ke sana?" tanyanya.

"Mau! Belum pernah".

Maka di stasiun berikutnya kami pindah kereta jurusan museum.

"Museumnya menarik. Gedungnya 5 lantai ke bawah," katanya.

Baru kali ini ke Shanghai masuk museum. Saya ingin membandingkan. Saya pernah ke museum Natural History yang di New York. Di sebelah Central Park itu.

Yang di Shanghai ini juga menarik. Lengkap. 

Ini hari Sabtu. Begitu banyak pengunjung. Antreannya panjang juga. Sampai diputar di labirin juga. Gila. Masuk museum seperti masuk konser.

BACA JUGA:Terminal Penumpang 7 Ulu Ringsek Berat

Mayoritas pengunjung adalah suami-istri yang menggandeng anak kecil. Atau hanya ibu dan anak kecilnyi. "Di Shanghai, hari Sabtu adalah hari anak," ujar Hody. "Orang tua pasti mengajak anak jalan-jalan di hari Sabtu," tambahnya.

Mendengar kata-kata Hody itu sebilah belati seperti menusuk di ulu hati. Saya tidak pernah melakukan itu di masa lalu. Saya tidak pernah punya hari Sabtu. Pun hari Minggu. Lebaran pun koran tetap saya minta terbit. Begitu bangga, kala itu, disebut sebagai pelopor banyak hal di dunia media.

Pengunjung museum ini tahu:  mereka orang ke berapa yang memasuki museum. Ada display digital di dindingnya. Saya orang yang ke 2.976 hari itu. Pada jam 9 pagi. Angka digital itu berjalan terus. Begitu mencapai 5.900 pintu ditutup. Tidak ada lagi izin masuk.

Di mana-mana museum biasanya lengang. Di Shanghai sampai dibatasi. Kami masuk lantai pertama: ke alam raya ketika belum ada manusia. Memutar turun ke lantai bawah: mulai ada binatang. Berbagai saurus dipajang dengan ukuran sebenarnya. Sebagian dibuat bergerak.

BACA JUGA:Pukuli Pakai Kayu Rukam hingga Korban Memar

Lebih ke bawah mulailah masuk ke tahap evolusi. Sampai terjadinya manusia. Dimulai sejak 10.000 juta tahun lalu. Ditampilkan juga film evolusi: manusia bukan ciptaan Tuhan. Manusia adalah hasil evolusi dari kera.

Dipamerkanlah fosil-fosil manusia purba. Dari berbagai belahan dunia. Di satu dinding terlihat fosil manusia Jawa. Dua buah. Dari Sangrian, Sragen (tidak ditulis Sangiran) dan dari Trinil, Ngawi. 

Kategori :

Terkait

Senin 18 Nov 2024 - 21:18 WIB

Tafsir Iqra Oleh: Dahlan Iskan

Selasa 12 Nov 2024 - 22:03 WIB

Kawin Thinking

Senin 11 Nov 2024 - 20:59 WIB

Dangkal Dalam

Kamis 07 Nov 2024 - 20:50 WIB

Bismillah Karnaval

Rabu 06 Nov 2024 - 22:31 WIB

Anwar Berkeley

Terkini

Minggu 24 Nov 2024 - 23:29 WIB

Hanya Trofi yang Penting!

Minggu 24 Nov 2024 - 23:24 WIB

Arsenal Serius Incar Raphinha

Minggu 24 Nov 2024 - 23:20 WIB

Drama Posisi Mbappe di Real Madrid

Minggu 24 Nov 2024 - 23:15 WIB

Manchester City Dibantai Tottenham 4-0