RAKYATEMPATLAWANG - Makanan yang terasa nikmat di Bumi ternyata kehilangan cita rasa ketika dikonsumsi di luar angkasa.
Para astronot melaporkan bahwa makanan yang seharusnya menggugah selera menjadi hambar dan tidak lagi menarik saat dimakan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Kondisi ini mengundang penasaran para ilmuwan.
Salah satu penjelasan yang pernah diberikan adalah perubahan distribusi cairan dalam tubuh karena kondisi tanpa gravitasi, yang menyebabkan pembengkakan pada wajah.
BACA JUGA:Real Food ala Desa: Makanan Alami Lezat, Nikmat, dan Sehat
BACA JUGA:Ayah Vadel Badjideh Klaim Ketiga Anak Punya Akidah Kuat, Kasus Kriminal Kembali Disorot
Hal ini mempengaruhi indra perasa. Namun, meskipun efek ini berkurang seiring waktu, masalah dengan makanan tetap ada.
Penelitian terbaru yang dipimpin oleh Grace Loke dari RMIT University, Australia, mencoba menggali lebih dalam.
Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam International Journal of Food Science and Technology pada Juli 2024.
BACA JUGA:Skandal Video Syur: Wasit Perempuan Turki Dikenakan Sanksi Seumur Hidup
BACA JUGA:Dua Tersangka Korupsi Proyek Pembangunan Gedung ISBI Bandung Ditangkap
Temuan mereka menunjukkan bahwa kondisi mental astronot, seperti perasaan kesepian dan keterasingan, berdampak signifikan pada persepsi mereka terhadap aroma makanan.
Aroma memainkan peran besar dalam bagaimana seseorang menikmati makanan. Di luar angkasa.
Perasaan negatif yang muncul karena jauh dari Bumi dan keterasingan di lingkungan buatan, ternyata memengaruhi indra penciuman astronot.
BACA JUGA:Suzuki Carry Pikap Angkut Toyota Avanza, Netizen Heboh di Media Sosial
BACA JUGA:Perbedaan Mencolok antara Bahrain dan Indonesia dalam Sepak Bola: Tiket Gratis dan Tanpa 'War''