BACA JUGA:Bunuh Diri
Sainona yang pulang ke rumah, menyusul naik ke atas.
Tanpa sepengetahuan saksi Evi. Ternyata Sainona juga jadi sasaran amukan Asep yang tengah kambuh sakit jiwanya.
Tak lama dari itu, Evi melihat ada darah menetes dari sela lantai papan rumah panggung kayu tersebut. Panik bercampur rasa takut, Evi berteriak meminta tolong memanggil warga lainnya.
Kadus 1 Desa Kebur, Indra (47) yang datang, melihat Asep keluar dari rumahnya sambil memegang parang. Indra berusaha tenang, membujuk Asep membuang tersebut.
BACA JUGA:Pj Bupati Turun Langsung Tinjau Jalan Longsor
Beruntung Asep masih menuruti omongan Indra. Asep membuang kedua parang, dari genggaman kedua tangannya.
Kadus 1 Indra dan warga bernama Nizar, terus berusaha memenangkan Asep. Mengajaknya duduk di kursi teras depan rumah.
Melihat Asep agak tenang diajak mengobrol oleh warga liannya, Indra menyelinap naik ke atas rumah korban. Mendapati pasutri yang sudah lanjut usia itu terkapar bersimbah darah. Keduanya sudah tidak bernyawa lagi.
Tak lama datang pula Kepala Desa (Kades) Kebur, Umar Hasan. Dia juga membujuk Asep. Asep diajak ke rumah Kades, mengajaknya mengobrol di teras rumah.
Baru kemudian petugas kepolisian dari Polsek Muara Beliti datang. Mendapati Asep minum kopi, di teras rumah Kades.
”Diborgol yo,” kata polisi, dalam video yang beredar hasil rekaman warga.
Asep pun menurut, menjulurkan kedua tangannya untuk diborgol. Asep santai saja, seolah tidak terjadi apa-apa sebelumnya. Padahal, dia baru saja membunuh kedua orang tuanya dengan sadis. Bercak darah pun masih ada di tangan dan wajah Asep.
Dalam kondisi tangan diborgol ke depan, tangan kanannya masih memegang gelas plastik warna hijau berisi kopi. Tangan kirinya memegang rokok masih menyala.
Selanjutnya Asep dibawa ke Polres Musi Rawas. Sedangkan personel dari Polsek Muara Beliti dan Polres Musi Rawas, mengevakuasi jenazah kedua korban ke RS Muara Beliti untuk divisum. (pad).