RAKYATEMPATLAWANG – Rimba Candi yang terletak di Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, memiliki potensi besar sebagai pusat sejarah peninggalan Kerajaan Sriwijaya.
Berjarak sekitar 10 kilometer dari pusat kota Pagaralam, situs ini berada di kaki Gunung Dempo dan menyimpan banyak misteri sejarah yang hingga kini belum sepenuhnya terungkap.
Menyadari potensi tersebut, wilayah ini sedang dipersiapkan menjadi kota percontohan sejarah termegah di Nusantara.
Fauka Noor Farid, Direktur Eksekutif Institut Kajian Pertahanan dan Intelijen Indonesia (IKPII), yang juga merupakan tokoh setempat, menuturkan bahwa Rimba Candi memiliki peninggalan sejarah yang penting.
BACA JUGA:Sejarah Gemilang Kerajaan Kutai Kartanegara, Dari Awal Hingga Masa Kejayaan
BACA JUGA:Resep Soto Ayam Bumbu Kuning Rumahan yang Segar dan Gurih
termasuk tokoh-tokoh pendiri Besemah atau Pagaralam, seperti Puyang Serunting Sakti, serta peninggalan yang berkaitan dengan sejarah Kerajaan Sriwijaya.
"Saya memiliki visi untuk membimbing masyarakat Rimba Candi agar daerah ini menjadi pusat kota sejarah percontohan di Nusantara," ujar Fauka pada Minggu (11/8/2024).
Menurutnya, Rimba Candi menyimpan banyak peninggalan bersejarah yang dapat menarik perhatian wisatawan dan peneliti.
Di antara peninggalan tersebut adalah kolam pemandian putri, air terjun kembar yang disebut sebagai tempat pertapaan Kemantan Sakti, anak dari Serunting Sakti, serta kolam pemandian bidadari.
BACA JUGA:Resep Cumi Pedas Manis yang Nikmat, Praktis, dan Menggugah Selera
BACA JUGA:5 Aset Rahasia yang Bikin Orang Kaya Semakin Kaya, Tapi Sulit Dipahami Orang Biasa
Fauka menjelaskan bahwa pembangunan Rimba Candi sebagai pusat sejarah tidak hanya melibatkan pemerintah, tetapi juga masyarakat dari berbagai lapisan.
"Kami ingin memastikan bahwa daerah ini memiliki daya tarik bagi semua kalangan, termasuk dari berbagai agama," tambahnya.
Saat ini, Rimba Candi tengah dipersiapkan agar dapat menjadi situs sejarah yang dikenal luas di Indonesia, serta menjadi destinasi wisata budaya dan sejarah yang dapat menarik kunjungan nasional maupun internasional. (*)