REL, Palembang — Debat publik pertama para calon Walikota dan Wakil Walikota Palembang berlangsung di Hotel Santika Primer dengan tema besar "Peningkatan Layanan dan Kesejahteraan Masyarakat yang Berkesinambungan".
Acara ini menghadirkan tiga pasangan calon (paslon) yang masing-masing memaparkan visi dan misi mereka untuk memimpin Palembang selama lima tahun ke depan.
Paslon nomor urut 2, Fitrianti Agustinda dan Nandriani, yang dikenal dengan sebutan "Duo Srikandi", menekankan pentingnya memajukan Palembang melalui program-program inovatif. Mereka berkomitmen untuk membawa perubahan signifikan dalam tata kelola kota, dengan fokus utama pada kesejahteraan masyarakat dan penataan kota.
"Kami ingin memastikan Palembang menjadi kota yang lebih baik dengan memperkuat fondasi pelayanan publik serta peningkatan kesejahteraan warga," ungkap Fitrianti.
BACA JUGA:Bahas Strategi Peningkatan Manajemen ASN
BACA JUGA:Teken Kerjasama Optimalkan Pajak Daerah
Sementara Paslon lainnya, Ratu Dewa dan Prima Salam (RDPS), menyoroti pengalaman panjang mereka dalam melayani masyarakat Palembang.
Ratu Dewa, yang telah mengabdikan diri sebagai abdi negara selama 31 tahun, menyatakan bahwa dia telah mengunjungi 107 kelurahan di Palembang dan memahami betul persoalan yang dihadapi masyarakat.
"Masyarakat Palembang menginginkan perubahan. Oleh karena itu, kami hadir dengan visi 'Palembang Berdaya dan Berdjaya'. Kami bertekad mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas, dan berdaya, serta pembangunan kota yang berkelanjutan, smartcity, dan berwawasan lingkungan," sampai Ratu Dewa.
Dia menegaskan bahwa Palembang harus menjadi kota yang maju dan berjaya, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional.
Di sisi lain, Paslon Yudha Pratomo dan Bahar, yang didukung oleh Partai Demokrat dan PKS, menawarkan visi untuk menjadikan Palembang sebagai kota yang maju, bahagia, dan sejahtera bagi warganya.
Yudha memaparkan empat poin utama dalam misinya: Modern, Aman, Jujur, dan Usaha.
"Kami ingin mewujudkan tata kelola pemerintahan yang inovatif sehingga Palembang menjadi kota layak huni dan cerdas. Selain itu, kami berkomitmen untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi warga serta membangun kekuatan ekonomi kota yang inklusif dan berkelanjutan," jelas Yudha.
Debat publik ini menjadi arena bagi para paslon untuk memaparkan rencana mereka dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi Palembang, mulai dari peningkatan kualitas hidup masyarakat hingga pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.
Dengan visi dan misi yang beragam, masyarakat Palembang diharapkan dapat menentukan pilihan yang terbaik untuk masa depan kotanya.