3 Adab Bersendawa Setelah Makan yang Dianjurkan dalam Islam
REL, BACAKORAN.CO - Islam adalah agama yang mengatur segala aspek kehidupan manusia, mulai dari akidah, ibadah, akhlak, hingga muamalah.
Setiap aktivitas manusia, baik yang tampak besar maupun kecil, memiliki adab yang diajarkan dalam Islam. Salah satu adab yang sering terlupakan adalah adab bersendawa setelah makan.
Bersendawa, terutama setelah perut terasa kenyang, adalah hal yang wajar dan alami. Namun, Islam mengajarkan untuk melakukannya dengan sopan dan memerhatikan tiga adab utama agar tidak mengganggu orang lain dan tetap berakhlak mulia.
Berikut adalah tiga adab bersendawa yang perlu diperhatikan menurut ajaran Islam:
1. Merendahkan Suara Saat Bersendawa
Saat bersendawa, disunnahkan untuk merendahkan suara. Hal ini dianjurkan agar tidak mengganggu orang lain di sekitar.
Bersendawa dengan keras bukan hanya dianggap kurang sopan, tetapi juga disukai oleh setan. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Dailami, Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Jika salah seorang di antara kalian bersendawa atau bersin, maka jangan mengeraskan suara dengan keduanya. Karena setan senang terhadap salah seorang dari kalian yang mengeraskan suara saat bersin dan bersendawa.”
BACA JUGA:Najwa Shihab Jadi Sorotan Setelah Sebut Jokowi 'Nebeng' Pesawat TNI AU ke Solo
BACA JUGA:Kacamata Pintar dan Neuralink: Masa Depan Tanpa Smartphone?
Selain itu, dalam hadis riwayat Imam Tirmidzi, Nabi SAW menegur seseorang yang bersendawa keras di hadapannya dengan berkata, "Tahan sendawamu di hadapan kami. Karena orang yang paling sering kenyang di dunia, maka paling lama laparnya kelak di hari Kiamat.”
2. Tidak Mendongak ke Atas
Saat bersendawa, dianjurkan untuk tidak mengangkat kepala atau mendongak ke atas. Ini merupakan bentuk kerendahan hati dan kesopanan.
Imam al-Ghazali menyebutkan dalam kitab Ihya’ Ulumiddin bahwa seseorang yang bersendawa tidak seharusnya mendongakkan kepala ke langit meskipun itu menyebabkan pakaiannya jatuh.