Muara Enim dengan 11 titik,
Musi Banyuasin (Muba) dan Muratara masing-masing 9 titik,
Banyuasin dengan 6 titik panas.
Sisanya tersebar di OKU (5 titik), Lahat, Muara Enim, OKU Selatan (4 titik), OKU Timur (3 titik), Prabumulih (2 titik), dan Empat Lawang (1 titik). Sebagian besar titik panas ini terjadi di lahan mineral, sementara sekitar 20 titik panas lainnya tercatat di lahan gambut, yang rentan terhadap kebakaran hutan dan lahan.
Upaya Menghadapi Cuaca Ekstrem dan Hotspot
Untuk mengantisipasi potensi kebakaran hutan dan lahan akibat cuaca panas ekstrem ini, BPBD Sumsel bersama tim gabungan terus melakukan pemantauan dan penanganan.
BACA JUGA:Mengenal Bahaya Mobil Mogok di Jalan Tol dan Cara Efektif Menghindarinya
BACA JUGA:Dampak Sengatan Cuaca Panas Terhadap Kesehatan dan Cara Mengatasinya
Mereka juga menghimbau masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan, mengingat kondisi cuaca yang berisiko tinggi. Sudirman menambahkan, “Pemantauan dilakukan secara intensif untuk mencegah penyebaran kebakaran, terutama di wilayah yang memiliki lahan gambut.”
Masyarakat Sumsel juga diharapkan untuk waspada dan selalu memperbarui informasi terkait kondisi cuaca.
Dengan pemantauan ketat dari pihak BMKG dan BPBD, diharapkan lonjakan titik panas ini dapat segera berkurang, terutama dengan adanya potensi hujan yang diprediksi mulai muncul di akhir bulan ini.***